Sukses

Kesempatan Kedua Matt Wright Taklukkan Buaya Berkalung Ban

Izin pria penyelamat satwa liar itu sendiri sebenarnya selesai pada Sabtu, 15 Februari 2020 dan diperpanjang hingga Selasa, 18 Februari 2020.

Liputan6.com, Palu - Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng memperpanjang izin Matt Wright untuk terus bergabung dalam operasi penyelamatan buaya berkalung ban. Izin pria penyelamat satwa liar itu sendiri sebenarnya selesai pada Sabtu, 15 Februari 2020 dan diperpanjang hingga Selasa, 18 Februari 2020.

Rekan Matt, Crish Wilson, pada Sabtu pagi telah lebih dulu kembali ke Australia. Sementara itu hingga berakhirnya surat izin pertama, berbagai strategi Matt Wright ternyata masih belum bisa menaklukkan buaya malang itu.

Ketua Satgas Penanganan Buaya Berkalung Ban, Haruna Hamma, mengatakan izin Matt Wright dalam operasi penyelamatan selesai pada Sabtu, 15 Februari 2020, berdasarkan surat izin yang dikeluarkan BKSDA Sulteng pada Selasa lalu, 11 Februari 2020.

Namun, berdasarkan koordinasi dan komunikasi bersama Kepala BKSDA Sulteng, telah diputuskan izin pengisi acara National Geographic itu diperpanjang hingga Selasa pekan depan (18/2/2020). Matt memiliki kesempatan kedua dengan diperpanjangnya izin tersebut. Keputusan itu juga diketahui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Jumat kemarin (14/2/2020) surat perintah baru yang juga memperpanjang izin Matt dalam operasi sudah dikeluarkan. Maka Matt akan selesai pada Selasa pekan depan, pada Rabu (19/2/2020) dia (Matt Wright) akan kembali ke negaranya," terang Haruna kepada sejumlah jurnalis di muara Sungai Palu, Sabtu (15/2/2020).

Mengenai belum berhasilnya upaya Matt mengevakuasi buaya malang tersebut dari Sungai Palu, Haruna mengaku pihaknya masih optimis misi akan berhasil sebelum izin pria "penakluk" buaya liar itu berakhir. Optimisme itu muncul kata Haruna, setelah pada Jumat malam (14/2/2020) Matt nyaris bisa menangkap buaya target operasi.

"Kami tetap optimistis misi ini berhasil, apalagi kemarin malam harpun yang dilempar Matt mengenai target. Hanya saja belum tepat di titik yang bagus, artinya kemungkinan besar tinggal sedikit lagi," katanya.

Jikapun Matt belum berhasil menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut, pihak BKSDA Sulteng menegaskan tetap akan melakukan operasi bersama Polair Polda Sulteng dan Oktovianus Sene dari BKSDA NTT. Selain itu pihak-pihak lain juga tetap dimungkinkan bergabung dengan syarat punya keahlian dan izin dari KLHK dan BKSDA Sulteng sebagai pengendali operasi.

"Tanpa Matt dan Crish operasi tetap jalan, apalagi Matt telah memberi pengetahuan pada personel di sini," pungkas Haruna.

Pada Sabtu pagi (15/2/2020) sendiri rekan Matt, Crish Wilson, tidak memperpanjang izinnya dan telah kembali ke negara asalnya, Australia.

Saksikan video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Strategi Matt Belum Berhasil

Pantauan Liputan6.com pada Sabtu sore, 15 Februari 2020, Matt sempat berjarak sangat dekat dengan buaya berkalung ban di muara Sungai Palu. Namun sayang, buaya itu berhasil meloloskan diri dari kejaran Matt dan tim dari BKSDA Sulteng.

Sejak awal bergabung dalam misi penyelamatan satwa di Palu, Matt Wright telah mencoba berbagai strategi. Awalnya dia bersama petugas gabungan memasang perangkap besar yang berisi ayam umpan di spot yang sering jadi lokasi penampakan buaya berukuran lebih dari 4 meter itu di Kelurahan Tatura. Namun, sang target justru menjauh ke utara arah muara, 5 kilometer dari lokasi awal.

Di muara, tim satgas lebih sering kucing-kucingan dengan target, padahal di lokasi ini Matt dan Crish juga memasang umpan ayam dan menggunakan drone, tetap belum ampuh.

Penyisiran sungai pada malam hari dengan perahu karet dan penggunaan harpun nyaris berhasil. Target lebih mudah diikuti, tapi buaya muara itu juga belum takluk. Bahkan pada Jumat malam (14/2/2020) lemparan tombak harpun dari Matt Wright mental dari tubuh buaya itu. Buaya yang sedang jadi perhatian dunia itupun kembali "mengalahkan" petugas gabungan, "mengalahkan" Matt Wright, orang dengan reputasi penakluk buaya. Sementara operasi penyelamatan masih terus dilakukan.

Matt Wright sendiri menurut Haruna jelang berakhirnya izin dari BKSDA, kini lebih memilih menggunakan harpun dan menyisir Sungai. Cara ini dinilai lebih efektif.

"Kalau dengan umpan dan jebakan bisa buaya lain yang kena. Namun, kalau harpun Matt bisa menentukan targetnya," Haruna menerangkan.