Sukses

Menanti Wajah Baru Kota Tua Cirebon

Pengelolaan kawasan kota tua Cirebon dianggap belum maksimal dan belum menyentuh kalangan milenial.

 

Liputan6.com, Cirebon - Meski memiliki kawasan kota tua dengan beragam bangunan bersejarah, dari zaman kesultanan hingga zaman kolonial, kenyataannya Cirebon dinilai belum mampu menjadikan kawasan kota tua miliknya sebagai destinasi wisata yang ramai dikunjungi.  

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis kepada Liputan6.com, Kamis (20/2/2020) mengatakan, mulai tahun ini pihaknya akan menata kembali beragam bangunan bersejarah di kawasan heritage.

"Akan dihidupkan kembali menjadi Kota Tua Cirebon," ujarnya. 

Azis menjelaskan, penataan kembali bangunan lama di Kota Cirebon menjadi solusi konkrit. Sebab, luas wilayah Kota Cirebon yang terbilang kecil tidak mungkin melulu dibangun pabrik besar.

Pemkot Cirebon terus menargetkan adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung.

"Kalau dipaksa bangun pabrik tidak mungkin dan pasti akan terjadi hal yang tidak kita inginkan. Kota kunjungan wisata dan budaya itu yang memungkinkan karena nanti akan terjadi multiplayer efek," ujarnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kota Cirebon Arief Kurniawan mengatakan, luas kawasan Kota Tua Cirebon 17 hektare. Dari luas tersebut, 10.554 meter persegi untuk penataan trotoar dan pedestrian.

Selanjutnya 5.628 meter persegi akan dibangun penataan drainase yang ada di wilayah kota tua itu sendiri. Pemkot Cirebon akan menata kembali taman kebumen sebagai pusat aktivitas seni budaya.

"Rutenya dari BAT ke Kebumen dan sekitarnya kemudian terus sampai Jalan Aryodinoto berputar masuk ke jalan Merdeka dan kembali lagi ke Kebumen. Kami juga akan membuat replika patung pedati gede yang rencananya dipasang di depan Gedung BAT Cirebon," katanya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Pasar Seni

Arif mengatakan, dalam penataan Kota Tua Cirebon, akan mengajukan anggaran Rp46 miliar ke Pemprov Jabar. Sementara untuk pembuatan replika pedati gede Rp2,3 miliar dan penataan taman kebumen Rp4 miliar melalui APBD.

Di kawasan Kota Tua Cirebon itu sendiri, terdapat sejumlah bangunan bersejarah yang dapat dilihat saat berkunjung. Seperti gedung BAT, Bank Indonesia (BI) lama, Kantor Pos, Gereja Pasundan hingga Klenteng Talang yang masih aktif.

"Konsepnya nanti kota tua sama seperti di Semarang atau Jakarta tapi sepertinya lebih ke Semarang ya," ujar Arif.

Sementara itu untuk penataan Taman Kebumen Cirebon, akan difungsikan sebagai taman budaya. Taman budaya tersebut diyakini sinkron dengan konsep Kota Tua Cirebon yang tengah ditata.

Namun, kata Arif, pengelolaan Taman Kebumen tersebut akan diserahkan oleh Dinas Kepemudaan Olahraga Pariwisata dan Budaya (DKOKP) Kota Cirebon.

"Taman jadi pusaat aktivitas pertunjukan dan semoga tidak terbengkalai lagi," ujar dia.

Arif menyebutkan, di kawasan Kota Tua Cirebon akan ada pasar seni yang ditempatkan di kawasan Pasar Talang lama. Gedung setinggi empat lantai tersebut akan kembali difungsikan.

Arif menjelaskan, di bagian lantai satu akan ada pasar seni dan kerajinan Cirebon. Sementara tiga lantai keatas akan dijadikan kawasan parkir.

"Jadi parkirnya tidak di jalan ya kita akomodir semua di pasar talang lama di gedungnya," ujar Arif.

Â