Sukses

Viral Tembok Penahan Tanah di Garut Ambrol, Ini Kata Polisi

Belakangan video detik-detik ambrolnya tembok penahan tanah itu viral di media sosial.

Liputan6.com, Garut - Tembok penahan tanah (TPT) yang berada di Jalan Raya Limbangan tepatnya di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Garut, Jawa Barat ambrol pada Jumat, 21 Februari 2020 sekitar pukul 08.00 WIB pagi. Penyebab ambrolnya TPT tersebut adalah getaran gempa magnitudo 4,9 yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya sampai ke Garut.

"Diperkirakan karena getaran gempa di Tasikmalaya ditambah kemarin Garut diguyur hujan deras. Tinggi TPT yang ambrol 12 meter dengan panjang 50 meter," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan, Jumat, 21 Februari 2020.

Tubagus memastikan bahwa dalam peristiwa ambrolnya TPT ini dipastikan tidak ada korban jiwa. Meski posisi TPT tersebut juga berada di jalan nasional, material TPT dan tanah longsor tidak sampai menutupi badan jalan. 

"Arus lalu lintas aman, tidak terganggu," imbuhnya.

Terpisah, Kapolsek Limbangan, Kompol Hermansyah menduga bahwa ambrolnya TPT yang dibuat oleh pengembang perumahan Pondok Indah Palasari Cijolang tersebut tidak cukup kuat untuk menahan tanah yang berada di atasnya. Selain itu cuaca buruk yang sebelumnya melanda daerah tersebut membuat tanah jadi rawan longsor. 

"Kemiringannya juga itu lebih dari 45 derajat. Sekitar 80 derajat sehingga rawan. Karena kondisi kemarin hujan ditambah tadi ada gempa, TPTnya diduga tidak kuat menahan tanah jadinya ambrol," jelasnya.

Dia pun memastikan akan berkoordinasi dengan pengembang perumahan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.

"Ini harus segera diperbaiki karena warga khawatir kejadian serupa terjadi. Apalagi ini di jalur nasional, jangan sampai mengganggu arus lalu lintas," tegasnya.

Belakangan video detik-detik ambrolnya TPT tersebut beredar luas di media sosial hingga jadi perbincangan warganet. Petugas pun mengimbau seluruh warga, khususnya pengendara yang melewati jalur nasional Limbangan untuk waspada karena sejumlah titik di jalur tersebut memang rawan longsor, khususnya saat hujan deras melanda. 

Sumber: Merdeka.com

Reporter: Mochammad Iqbal

Saksikan video pilihan berikut: