Sukses

Tower PLN di Rembang Roboh, Jutaan Warga Jateng Terdampak Pemadaman Listrik

Tower 67 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV milik PLN yang terletak Desa Kabongan, Rembang, Jawa Tengah, roboh.

Liputan6.com, Rembang - Tower 67 Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV milik PT PLN (Persero) yang terletak Desa Kabongan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, roboh pada Selasa malam (25/2/2020) sekitar pukul 23.26 WIB. Akibatnya, jutaan warga di tiga kabupaten mengalami pemadaman listrik.

Manajer PT PLN (Persero) Rayon Blora, Mahfud Sungadi kepada Liputan6.com, Rabu (26/2/2020) mengatakan, jutaan warga yang terdampak di antaranya warga di wilayah Kabupaten Blora, Kabupaten Rembang, dan Kabupaten Pati.

"Kemarin padam seluruh kabupaten Blora, Rembang dan sebagian Pati. Sekarang ini baru nyala 40 persen," katanya. 

Mahfud menyampaikan permohonan maaf atas gangguan dan musibah tower PLN roboh. Pihaknya belum bisa memastikan kapan listrik akan kembali normal.

"Mewakili PT PLN, kami mohon maaf apabila sebagian wilayah Blora hingga saat ini belum bisa nyala normal," katanya.

MSB Admumfas PLN UIT JBT, Sutanto menjelaskan, hujan berkepanjangan menyebabkan struktur tanah di pondasi tower tergenang air sehingga tidak kuat dan akhirnya tower tersebut roboh.

Selain hujan, menurut Sutanto, kekuatan struktur tanah sekitar tower berkurang akibat aktivitas warga yang kerap membangun kandang si sekitar lokasi tower.

"Pihak PLN sebelumnya telah memperingatkan warga untuk tidak melakukan pembangunan di sekitar tapak tower karena akan membahayakan konstruksi tower dan juga warga yang bersangkutan," katanya.

Usai kejadian, pihaknya dari tim PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Rembang segera fokus pada pengamanan Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Sedangkan pihak tim ULTG Kudus langsung menuju lokasi Tower 67.

"Sampai saat ini tim PLN sedang melakukan persiapan recovery untuk mendirikan Tower Emergency dan investigasi lebih lanjut mengenai penyebab tower roboh," katanya.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan akibat kejadian ini," kata Sutanto menambahkan.

Simak juga video pilihan berikut ini: