Sukses

Kebal Saat Dipukuli Massa, Begal di Bandung Ternyata Bawa Jenglot

Saat dilakukan pemeriksaan, polisi Polsek Regol mendapati ada beberapa barang klenik di tas pelaku begal.

Regol - Sebelum ditangkap polisi, Andre sempat menjadi bulan-bulanan para sopir angkot yang kesal. Sebelumnya, pria 24 tahun itu melakukan perampasan kendaraan angkot dan menyandera si sopir di Kota Bandung.

Anehnya tidak sedikit pun dia terluka. Ia hanya mengalami sedikit luka lecet di pelipis matanya, karena gesekan benda tumpul saat dihajar warga.

Saat ditangkap dan dilakukan pemeriksaan oleh Polsek Regol, polisi mendapati ada beberapa barang klenik di tas Andre. Barang-barang yang dimaksud ini, di antaranya benda mirip jenglot, sabuk merah yang memiliki motif tulisan Arab, dan sebilah golok.

"Barang-barang itu warisan dari keluarga saya. Untuk jenglot, saya dapat dari mang (paman) saya," kata Andre dikutip Ayobandung, Jumat (28/2/2020).

Barang-barang kleniknya itu, kerap dibawa olehnya. Karena barang tersebut, diyakini pria asal Kabupaten Garut ini, dapat menjaga dia dari marabahaya.

Pria yang bernama lengkap Andres Komarudin ini, mengaku baru mengetahui kekuatan jenglot pada saat ia tertangkap, usai merampas angkot.

Saat itu, ia menjadi samsak para warga, yang menghajarnya secara membabi buta.

"Emang waktu kemarin, saya enggak apa-apa. Pas tas (yang berisi jenglot) diambil warga, saya kena pukul pipa di alis. Dan baru itu terluka, itupun kecil," katanya sambil menunjukan luka, di pelipis matanya.

Kalau dilihat dari perawakan, tubuh Andre tidak besar. Dia memiliki tinggi tak lebih dari 160 centimeter. Secara normal, harusnya ia menjadi babak belur saat di hajar warga.

Jenglot miliknya, telah mengikuti apa yang di ingikannya. Ia pun terbilang rajin mengurus barang klenik warisan keluarganya itu.

"Yah paling tiap malam Jumat, saya balur minyak duyung. Sambil minta hajat saya, yah itu untuk menjaga diri," katanya.

Ada sedikit pantrangan untuk menjaga jenglot tersebut. Jenglot tersebut, kata dia, tidak boleh di buka matanya dan harus tertutup kain. Menurut Andres, jenglot milik dapat memangsa korban, apa bila kondisi matanya terbuka.

"Bisa ke hisap darah orang yang melihatnya," ucap Andres.

Selain jenglot, Andre miliki satu barang lainnya, yang juga di percaya dapat menjadikannya kuat dan kebal terhadap apapun, yakni sabuk dengan motif bertuliskan Arab. Sabuk itu, warisan dari kakeknya.

Ia mengatakan, sebelum digunakan, sabuk tersebut direndamnya dalam bak mandi, yang kemudian, air rendamannya disiramkan kepadanya.

"Sabuk mah cuma disimpan aja di dalam tas," katanya.

Andre memang tidak menampik, setiap harinya ia kerap memeras sopir-sopir angkot di sepanjang Jalan BKR, Bandung. Barang-barang klenik diakuinya memang kerap dibawa untuk menjaga diri.

Setiap memeras, ia selalu membeli minuman keras. Bahkan saat ia melakukan aksi perampasan dan penyanderaan kemarin, dia tengah dalam kondisi terpengaruh minuman keras.

"Yah saya khilaf kemarin itu. Saya lagi mabuk saat kejadian itu," ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Regol, membekuk seorang pelaku pencurian disertai kekerasan, yang merampas sebuah mobil angkutan umum. Selain melakukan perampasan, pelaku juga menyandera sopir angkot yang dibawa kabur mobilnya.

Andre dibekuk polisi saat membawa kabur mobil hasil rampasannya, di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, pada Rabu (26/2/2020) kemarin siang.

Korban perampasan dan juga penyanderaan, Jalaludin (28) mengatakan, kejadian yang menimpanya itu, saat ia tengah menunggu penumpang, di Jalan BKR, Kecamatan Regol, Kota Bandung.

"Pelaku tiba-tiba datang dengan membawa golok. Ia menodongkan goloknya, sambil meminta saya keluar dari mobil," katanya di Mapolsek Regol, Kamis (27/2/2020).

Dalam kondisi diancam, korban pun ketakutan dan keluar dari kursi sopir . Saat itu, pelaku meminta korban untuk kembali masuk ke dalam mobil, untuk duduk di kursi penumpang. Mobil pun langsung dibawa pelaku, ke arah Jalan Soekarno-Hatta.

Sopir lain yang melihat kejadian itu, menyebarkan apa yang dilihatnya kepada rekan sesama sopir dan pihak kepolisian. Lalu, para sopir dan pihak kepolisian langsung mencari keberadaan pelaku. Beruntungnya, tanpa sepengetahuan pelaku, korban menggunakan ponsel miliknya untuk memberitahu kepada rekan sesama sopir .

Berbekal informasi itu, polisi bersama para sopir angkot, mengejar pelaku dan berhasil menangkapnya di pertigaan jalan Gedebage, Kota Bandung. Saat penangkapan berlangsung, rekan sesama sopir tersulut emosi dan menyerang pelaku.

Pelaku sempat dipukuli massa lebih dari 10 orang namun tidak terluka sedikit pun. Polisi pun langsung melerai keributan tersebut dan mengamankan tersangka. Sesaat setelah diamankan dari kantongnya, polisi dapati beberapa barang mistik.

"Ada benda berupa jenglot, kemudian ada sabuk jimat, dan sebilah golok," kata Kapolsek Regol Kompol Auliya Djabar, saat ungkap kasus di waktu dan tempat yang sama.

"Barang (jimat) itu dipercayai pelaku supaya kebal. Menurut pengakuannya itu berhasil," sambung dia.

Pria asal Garut ini juga tercatat sebagai seorang mantan narapidana dengan kasus curanmor dan penusukan. Dia sempat menjalankan hukuman pidana pada tahun 2017, kemarin.

"Dalam kasus ini, pelaku kita sangkakan dengan pasal 365 tentang pencurian disertai kekerasan. Ancaman pidananya di atas lima tahun," ungkapnya.

Baca juga berita Ayobandung.com lainnya di sini.

 

Nadiyah Fitriyah / PNJ

 

 

2 dari 2 halaman

Simak juga video pilihan berikut ini: