Sukses

Banjir Terburuk 2 Tahun Terakhir, Ribuan Rumah di Cilacap Terdampak

Data BPBD Cilacap, selain menyebabkan banjir di Sidareja, hujan deras juga memicu banjir di Kecamatan Kedungreja dan Gandrungmangu

Liputan6.com, Cilacap - Hujan deras di kawasan Cilacap barat memicu banjir di tiga kecamatan wilayah Cilacap. Tiga kecamatan tersebut yakni Sidareja, Kedungreja dan Gandrungmangu.

Hanya di Kecamatan Sidareja saja, seribuan rumah di lenam desa dilaporkan terendam dan berpotensi meluas jika sampai kembali terjadi hujan lebat. Enam desa di Kecamatan Sidareja yang terendam meliputi Tinggarjaya, Sudagaran, Sidareja, Gunungreja, Sudamulya, dan Tegalsari.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, ini adalah banjir terburuk yang melanda wilayah Kecamatan Sidareja. Dari laporan sementara yang masuk dari lima desa, sebanyak 913 rumah terendam, ribuan lainnya terdampak.

“Ini banjir pertama tahun 2020. Bahkan sejak dua tahun terakhir ini banjir terbesar. Penyebabnya kan, hujan merata di kawasan Cilacap bara,” kata Budi Narimo, Camat Sidareja, Jumat, 28 Desember 2020.

Dia menjelaskan, banjir disebabkan melimpasnya Sungai Cibereum akibat hujan lebat menyeluruh di kawasan ini. Air mulai masuk ke permukiman penduduk pada Kamis malam sekitar pukul 20.00 WIB dan terus naik hingga Jumat pagi.

“Yang kedua, Kali Cibereum memang sudah tidak bisa menampung debit air dari anak-anak sungai Cibeureum. Itu rendaman banjir kisaran 50-70 sentimeter,” dia menjelaskan.

 

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jalur Tasikmalaya-Cilacap Sempat Putus

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, selain menyebabkan banjir di Sidareja, hujan deras juga memicu banjir di Kecamatan Kedungreja dan Gandrungmangu.

Pemerintah kecamatan dan desa telah menyiapkan posko pengungsian. Di antaranya, Pendopo Kecamatan Sidareja, Aula Koramil Sidareja, gedung olah raga serba guna (GOR) dan beberapa tempat lainnya.

BPBD bersama Dinas Sosial dan lainnya juga telah menyiapkan logistik dan bantuan untuk korban banjir maupun pengungsi.

Selain menyebabkan banjir di tiga kecamatan, sebelumnya banjir juga sempat membuat jalur utama antara Cilacap menuju Tasikmalaya putus. Sungai Cidurian banjir dan melimpas ke jalan raya perbatasan antara Kecamatan Cipari dan Kecamatan Sidareja Kamis malam (29/2/2020).

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap, Tri Komara Sidhy mengatakan, hujan lebat menyebabkan sungai Cidurian dan Cibeureum tidak mampu menampung debit air.

Akibatnya, air melimpas dan menyebabkan jalan raya tergenang air dengan ketinggian antara 50-70 sentimeter sepanjang kurang lebih satu kilometer. Namun begitu, pada Kamis malam jalan raya sudah dinyatakan bisa dilewati.

“Ya itu memang genangan. Nah, kalau genangan di situ, itu maksimal dua tiga jam sudah kembali surut,” kata Komara.