Sukses

Isu Virus Corona, Harga Masker N95 di Mamuju Tembus Rp 1 Juta per Kotak

Masker menjadi benda yang paling dicari masyarakat Kabupaten Mamuju, usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Indonesia positif virus corona.

Liputan6.com, Mamuju - Masker menjadi benda yang paling dicari sebagian besar masyarakat Kabupaten Mamuju, usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga Indonesia positif virus corona pada Senin (2/3/2020) kemarin.

Pantauan Liputan6.com masker sudah tidak bisa ditemukan di beberapa apotek dan toko swalayan yang ada di Mamuju. Bahkan ada beberapa apotek yang sudah tidak punya stok masker sejak beberapa minggu lalu.

"Masker kemarin sudah habis, ada pembeli yang langsung ambil banyak, diborong itu masker, harganya pun agak mahal kami jual Rp200 ribu satu kotak, karena belinya juga mahal dari distributor," kata Fitriani salah seorang penjaga apotek di Mamuju, Selasa (3/3/2020).

Hal senada juga dikatakan Ahmad Fauzi, pemilik apotek di depan Pasar Baru Mamuju. Dirinya mengatakan, sejak presiden mengumumkan adanya warga yang terjangkit virus corona kemarin, tidak lama berselang sudah banyak warga yang berdatangan membeli masker.

"Sekitar 20 kotak lebih kemarin terjual," kata Fauzi.

Awal merebaknya virus corona beberapa minggu yang lalu, kata Fauzi, banyak warga membeli masker untuk dijual kembali, kini mereka membeli untuk dipakai sendiri.

"Lebih parah dulu, karena orang langsung memborong masker untuk diperdagangkan kembali, sekarang orang membeli untuk kebutuhannya masing-masing, karena mereka juga sudah butuh," tambah Fauzi.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Tembus Rp1 Juta per Kotak

Untuk harga masker, Fauzi mengakui jika saat ini sudah sangat mahal, apalagi sulit untuk mendapatkan stok masker dari distributor, karena sudah mulai banyak yang kosong. Jika pun ada yang mempunyai stok, harganya pun sudah naik sangat signifikan dari harga biasanya.

"Masker janis sensi dulunya bisa Rp70 ribuan, sekarang sudah mencapai Rp150 ribu, masker janis lain juga begitu, utamanya jenis N95 yang harganya sudah sampai Rp1 juta lebih," ujar Fauzi.

Meski demikian, dirinya tetap akan mencari stok masker untuk apoteknya, selain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, masker itu juga bisa ia gunakan untuk kebutuhan keluarganya.

"Sekarang kalau ada yang jual masker jenis sensi atau screener maka saya yang akan beli, biar harganya Rp150 ribu juga saya beli, itu untuk dipakai oleh keluarga saya juga, karena mereka juga minta untuk disimpankan jika nanti dibutuhkan," kata Fauzi.

Sementara itu, Henny Mardiah seorang penjaga di toko swalayan mengatakan, stok masker di toko yang ia jaga juga sudah habis, padahal tokonya baru saja mendapatkan tambahan dan habis dalam beberapa jam saja.

"Habis kemarin masker kak, sekitar jam 10 pagi masuk, sudah habis waktu sore," kata Mardiah.

Mardiah juga mengaku, stok masker yang diterima tokonya juga tidak banyak, sehingga dirinya perlu membatasi pembeli masker tersebut.

"Dibatasi kak, setiap pelanggan hanya bisa membeli dua bungkus masker saja yang isinya lima buah, tapi tetap cepat habis," ujar Mardiah.

Sumiyati salah seorang warga Mamuju yang ditemui di apotek mengaku sulit mendapatkan masker. Dirinya bahkan sudah berkeliling ke banyak apotek, namun tetap tidak mendapatkan masker.

"Untuk antisipasi ini, pencegahan juga toh, karena tidak kita tahu bagaimana kedepannya nanti, semoga tidak ada kejadian di sini, ada lima apotek saya datangi namun tidak ada yang jual masker," ujar Sumiati.