Liputan6.com, Banyumas - Pekerja Migran Indonesia atau TKI yang baru pulang dari Hong Kong diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Jawa Tengah lantaran mengalami gejala mirip Virus Corona Baru atau Covid-19, Selasa sore (3/3/2020).
Pasien berjenis kelamin perempuan tersebut pulang ke Indonesia kurang lebih sepekan. Kemudian, TKI Hong Kong tersebut mengalami demam, mual dan muntah yang mirip gejala virus Corona meski tidak mengalami sesak napas.
Kemudian yang ia dirawat di RS Dadi Keluarga, Teluk, Purwokerto. Lantaran menunjukkan gejala terinfeksi virus Corona, pasien ini kemudian dirujuk ke RSUD Banyumas.
Advertisement
Baca Juga
Petugas lantas mengisolasi pasien tersebut untuk menjalani prosedur karantina dan observasi selama 14 hari.
“Kita pantau lah, lebih baik, karena dia pulang dari negara outbreak sih ya. Diperiksa, kemudian lebih amannya diisolasi,”ucap Kepala Dinas Kesehatan Banyumas, Sadiyanto, Selasa malam.
RSUD Banyumas juga langsung mengirimkan sampel swab ke Laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan, di Jakarta. Selanjutnya, sampel tersebut diuji apakah negatif atau positif Covid-19. Namun, ia belum bisa memastikan kapan hasil lab bisa diumumkan.
“Mungkin agak lama ya. Sampel swab sudah dikirim ke laboratorium Kemenkes. Nanti positif dan tidaknya yang mengumumkan adalah kementerian, bukan kita,” katanya.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan di Kabupaten Banyumas saat ini ada dua rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien suspect Covid-19, yakni RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dan RSUD Banyumas.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Banyumas Berencana Tambah 1 RS Rujukan Virus Corona
Menurut dia, dua rumah sakit tersebut juga melayani sejumlah kabupaten di wilayah Jawa Tengah bagian selatan seperti Cilacap, Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara.
Karena itu, kata dia, pihaknya mengusulkan penambahan fasilitas virus transport medium (VTM) kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah guna memenuhi kebutuhan di rumah sakit tersebut.
Selain itu, pihaknya juga berencana membangun ruang isolasi di RSUD Ajibarang, Banyumas, guna mengantisipasi peningkatan jumlah pasien suspect Covid-19.
Terkait dengan antisipasi penyebaran Covid-19, Bupati mengimbau masyarakat untuk tidak panik serta terus melaksanakan pola hidup bersih dan sehat.
"Seringlah cuci tangan dengan sabun. Jangan panik dengan melakukan aksi borong masker karena masker tidak begitu efektif. Masker hanya untuk orang yang sakit," kata Husein, seperti dikutip Antara.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya akan mengumpulkan seluruh pemilik apotek agar mereka bisa lebih selektif dalam melayani pembelian masker sehingga jika ada orang yang benar-benar membutuhkannya, masih ada stok yang tersedia.
Menurut dia, pihaknya tidak segan-segan untuk memberi sanksi jika ada apotek yang diketahui menimbun masker guna meraup keuntungan besar.
"Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait termasuk Imigrasi guna memantau kemungkinan adanya orang yang baru dari negara-negara outbreak virus Corona yang datang ke Banyumas," katanya.
Advertisement