Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat untuk bijak dalam menyaring dan menyikapi informasi perihal virus Corona atau Covid-19. Sejak Senin (2/3/2020), ada dua WNI dinyatakan positif virus Corona yang diumumkan pemerintah pusat.
Baca Juga
Advertisement
Ridwan mengatakan, masyarakat harus menyaring informasi yang beredar luas di era digital sekarang ini.
"Saya meyakini jumlahnya banyak. Oleh karena itu saya berharap masyarakat jangan langsung percaya atau membagikan. Lihat saja ke berita-berita anda ini (arus utama), berarti sudah terkonfirmasi," kata Ridwan di Gedung Pakuan, Rabu (4/3/2020) malam.
Mantan wali kota Bandung juga meminta kepada media massa agar turut menciptakan kondisi yang menyejukkan di tengah informasi soal Covid-19.
"Khusus saya titip di kondisi seperti ini sampaikan selain faktualnya juga ada kalimat kalimat yang menenangkannya," ujarnya.
Sementara, terkait perkembangan informasi terkait penanganan dan pencegahan virus Corona, Emil menyebut pihaknya secara resmi membentuk Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar).
"Untuk menguatkan arahan dari pemerintah pusat agar sumber informasi datang dari lembaga kredibel, oleh karena itu pemerintah daerah membentuk yang saya ubah namanya dari crisis center jadi Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat," ujarnya.
Secara terpisah, Tim Jabar Saber Hoaks Divisi Media dan Fact Checker Alfianto Yustinova menyebutkan, pihaknya menerima 867 aduan yang masuk dari masyarakat per 1 Januari hingga 4 Maret 2020.
Dari ratusan hoaks, kata dia, sebanyak 37,6% atau 326 aduan di antaranya terkait dengan virus Corona.
"Dari 326 aduan yang masuk, kami mengklarifikasi 53 hoaks tentang virus Corona. Sisanya adalah aduan yang berulang dan aduan yang hasil klarifikasinya adalah benar," ujar Alfianto dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Selain itu, lanjut Alfianto, setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada dua WNI yang positif virus Corona pada 2 Maret 2020, terjadi peningkatan aduan terkait virus Corona sebesar 44,5%.
"Yaitu sebanyak 145 aduan dari 326 aduan yang masuk terkait dengan informasi virus Corona," tuturnya.
Untuk menghindari misinformasi yang beredar di masyarakat, Jabar Saber Hoaks mengimbau masyarakat untuk tidak mudah mempercayai semua informasi yang tidak jelas sumber dan kebenarannya. Serta memastikan kebenaran informasi dari media-media yang terdaftar di Dewan Pers.
Simak video pilihan di bawah ini: