Sukses

Misteri Raibnya 20 Ribu Masker di Gudang Instalasi Farmasi Dinkes Polman

Sebanyak 20 ribu masker Kerudung 3ply Green Color di gudang kantor Intalasi Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar, raib tanpa jejak.

Liputan6.com, Polman - Sebanyak 20 ribu lembar masker Kerudung 3ply Green Color raib dari gudang kantor Intalasi Farmasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar (Mandar), yang berlokasi di Kelurahan Darma, Kecamatan Polewali, Kabupaten Polman, Sulawesi Barat (Sulbar).

Hilangnya puluhan ribu masker itu diketahui setelah Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan fisik rutin tahunan di kantor Instalasi Farmasi Dinskes Polman pada 21 Februari 2020 lalu. Dalam pemeriksaan itu BPK mendapatkan temuan barang berupa masker yang tidak ditemukan fisiknya namun teregistrasi.

Pihak Instalasi Farmasi Dinkes Polman pun berusaha untuk mencari penyebab hilangnya 20 ribu masker itu, yang mengakibatkan terjadi selisih saat pemeriksaan BPK. Namun, setelah dua minggu lebih dicari tahu penyebab hilangnya masker itu, mereka tetap tidak bisa menemukannya.

"Kami sudah berusaha telusuri keberadaan masker itu, namun tidak diketahui dan akhinyanya kami laporkan ke kepala dinas dan diarahkan untuk melapor ke polisi," kata Kepala Instalasi Farmasi Dinkes Polman Wahidah Mandawari kepada Liputan6.com, Jumat (6/3/2020).

Wahidah mengakui, gedung instalasi itu sudah dipasang CCTV, namun baru diaktifkan setelah kejadian raibnya masker. Sehingga mereka tidak bisa mengecek kemungkinan ada pelaku yang dengan sengaja mengambil puluhan ribu masker itu dari dalam gudang.

"Baru kita aktifkan (CCTV) ketika sudah kejadian, jadi belum ada rekaman dari CCTV. Kerugian itu sampai Rp10 juta jika masih menggunakan harga dulu, karena itu barang pengadaan tahun lalu," ujar Wahidah.

Wahidah juga tidak bisa memastikan, apakah hilangnya masker itu berkaitan dengan merebaknya virus corona (Covid-19), apalagi saat ini terjadi kelangkaan masker yang mengakibatkan harganya melambung tinggi. Pihaknya hanya merasa kaget karena masker itu hilang dalam jumlah yang sangat banyak.

Sementara itu Kapolres Polman AKBP Muhammad Rifai mengatakan, pihaknya baru menerima laporan itu per tanggal 5 Maret 2020 kemarin. Pihak Instalasi Farmasi Dinkes Polman melaporkan kejadian itu sebagai kasus pencurian yang mengakibatkan puluhan ribu masker hilang.

"Barang itu diketahui hilang pada saat diaudit tahunan. Baru diketahui bahwa barang yang teregister dalam buku catatan mereka itu tidak ada wujudnya. Karena staff yang bertanggungjawab makanya dia yang membuat laporan ke Polisi," kata Rifai.

Rifai mengungkapkan, pihaknya tidak serta merta bisa memasukkan laporan itu sebagai kasus pencurian. Karena setelah polisi melakukan cek di lokasi kejadian, tidak ditemukan ada tanda-tanda dari kejadian ini yang mengarah ke kasus pencurian.

"Pada saat kita cek, tidak ada pengrusakan disitu, baik jendela atau pintu. Tapi yang dia laporkan itu pencurian, karena itu pertanggungjawaban mereka pada saat diaudit," ungkap Rifai.

Karena itu, menurut Rifai pihaknya akan melakukan penyelidikan untuk mencari tahu kebenaran dari kasus ini. Apakah masker itu benar dicuri atau ada kesalahan administrasi dari pihak Instalasi Farmasi Dinkes Polman.

"Kita tidak tahu apakah hilangnya saat itu juga, seminggu sebelumnya, dua minggu sebelumnya atau tahun sebelumnya. Karena hilangnya masker ini ditemukan saat audit tahunan," jelas Rifai.

Karena itu Polres Polman akan berusaha secepatnya untuk mengungkap kasus ini. Bahkan mereka akan secepatnya akan memeriksa pelapor serta meminta keterangan karyawan yang bekerja di kantor itu.

"Secepatnya kita ungkap, kita tidak ingin kasus ini meresahkan masyarakat, karena dikaitkan dengan isu kelangkaan masker akibat virus corona sehingga masker milik dinkes dicuri," tutup Rifai.

 

Simak juga video pilihan berikut ini: