Sukses

Sulit Dievakuasi, Bangkai Dugong di Dekat Pantai Manakarra Jadi Tontonan Warga

Karena ini merupakan momen langka untuk melihat dugong di perairan Mamuju, meski sudah dalam wujud bangkai.

Liputan6.com, Mamuju - Seekor dugong ditemukan mati mengapung di dekat Pantai Manakarra atau tepatnya di depan Grand Hotel Maleo Mamuju pada Sabtu, 7 Maret 2020, sekitar pukul 10.00 Wita.

Mamalia laut yang termasuk hewan dilindungi dan merupakan salah satu spesies dari 20 spesies prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia itu diperkirakan sudah mati beberapa hari yang lalu.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kulit dari dugong itu sudah mulai rusak, kulit pada bagian perut dan siripnya mulai terkelupas dan bagian muka dugong itu mulai hancur serta menimbulkan bau yang tak sedap.

"Baru tadi pagi dugong itu ada di depan hotel, ada kemungkinan sudah beberapa hari matinya dan terbawa arus ombak ke sini," kata Jevvi salah seorang karyawan Grand Hotel Maleo kepada Liputan6.com.

Jevvi menambahkan, bangkai dugong itu direncanakan akan segera dievakuasi karena aromanya yang mulai tidak sedap dikhawatirkan akan membuat pengunjung di Grand Hotel Maleo terganggu, apalagi pada akhir pekan.

"Rencanaya tadi mau diangkat secara manual lalu dikuburkan, tapi karena berat sehingga sementara dibiarkan dulu di situ, kita menunggu alat yang bisa digunakaan mengangkatnya," ujar Jevvi.

Bangkai dugong itu pun menjadi tontonan bagi pengunjung di hotel itu. Karena ini merupakan momen langka untuk melihat dugong di perairan Mamuju, meski sudah dalam wujud bangkai.

Sementara itu, Djafar salah seorang pengunjung hotel mengatakan, semestinya pihak hotel sudah mengevakuasi bangkai dugong itu, lalu dikuburkan karena kemungkinan bau tak sedap dari Dugong itu akan mengganggu pengunjung.

"Harusnya sudah dievakuasi pihak hotel karena sudah bau, tapi katanya tidak bisa secara manual karena berat jadi menunggu alat. Semoga cepat dievakuasi," kata Djafar.

Simak juga video pilihan berikut ini: