Sukses

RSUD Chasan Boesoirie Terancam Tangani Corona Tanpa Baju Pelindung Tenaga Medis

Meski ditunjuk Pemprov Maluku sebagai rumah sakit rujukan pasien suspect virus Corona (Covid-19), pihak RSUD Chasan Boesoirie mengaku masih kekurangan pakaian pelindung tenaga medis.

Liputan6.com, Ternate - Meski ditunjuk Pemprov Maluku sebagai rumah sakit rujukan pasien suspect virus Corona (Covid-19), pihak RSUD Chasan Boesoirie mengaku masih kekurangan pakaian pelindung tenaga medis.

Wakil Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, drg Djubaeda Drakel, mengatakan untuk mendapatkan solusi atas masalah tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan di Ternate dan provinsi serta KKP Ternate.

"Kalau dinas kesehatan provinsi sudah merespons usulan kita, tapi mungkin mereka masih ada yang kurang, sehingga penyampaian ini akan disampaikan ke Kemenkes," kata Djubaeda, Rabu (11/3/2020). 

Menurut Djubaeda, untuk fasilitas lainnya dan tenaga medis penanganan pasien suspect virus Corona (Covid-19) sudah memadai, termasuk ruangan isolasi khusus untuk pasien.

"Tim khusus itu dipimpin langsung oleh dokter spesialis paru," ungkap Dubaeda.

Ia mengatakan tim khusus tersebut berjumlah 46 orang, yang terdiri dari dokter spesialis radiologi, spesialis anak, penyakit dalam, patologi klinik, dan dokter beda serta medis.

"Ini semua kita siapkan karena yang ditakutkan pasien itu datang dari sana dengan diagnosis sakit tambahan lain, makanya ini siapkan untuk antisipasi kebutuhan tersebut," katanya.

Djubaeda menyatakan, sejauh ini dari 10 kabupaten dan kota di Provinsi Maluku Utara belum ada informasi pasien suspect virus Corona (Covid-19). "Alhamdulillah sampai saat ini belum ada," katanya.

Pihaknya hanya berharap masyarakat mau menyaring informasi tentang virus Corona (Covid-19) agar tidak mudah terpengaruh dengan kabar hoaks yang beredar.

Simak juga video pilihan berikut ini: