Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat memberikan perkembangan informasi kasus positif virus corona (Covid-19) di wilayahnya. Menurutnya, komunikasi antara pusat dengan daerah perlu untuk mengantisipasi penyebaran.
"Jika ada yang positif yang posisinya di Jawa Barat, jangan sampai pemerintah daerahnya tidak tahu sehingga tidak bisa melakukan penelusuran," kata Ridwan Kamil di Gedung Sate, Jumat (13/3/2020).
Kerahasiaan pasien tetap dijaga dan bukan untuk disebarluaskan. Namun dengan adanya informasi pasien positif, maka Dinas Kesehatan akan bergerak cepat untuk mendeteksi perjalanan penularan virus melalui tracing yang dilakukan petugas.
Advertisement
Baca Juga
"Yang penting dijaga itu informasi ini hanya untuk kepentingan pemerintah. Kami butuh data itu untuk melakukan tindakan terukur," ujarnya.
Berdasarkan data dari situs Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), hingga Sabtu pukul 08.00 WIB, terdapat 706 orang dalam pemantauan (ODP), 258 di antaranya negatif.
Sedangkan tiga orang berstatus positif corona asal Jabar. Dua di antaranya diketahui klaster Jakarta. Sementara mengenai satu pasien lainnya, Emil mengaku belum mengetahui. Menurutnya, status pasien positif hanya diketahui pemerintah pusat.
"Dari kementerian itu diberitahukan kepada dokter yang merawat. Untuk mengumumkan positif bukan tupoksi daerah," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar Berli Hamdani mengatakan, sudah menjadi prosedur tetap bahwa Dinkes bertugas untuk melakukan penelusuran.
"Setiap ada penyakit yang berpotensi wabah maka kami melakukan tracking. Begitu kita mendapatkan informasi bahwa terjadi penyakit yang berpotensi wabah maka kita langsung mencari akurasi informasi ini," ujarnya.
Simak video pilihan di bawah ini: