Sukses

Baru Pulang dari Depok, 1 Warga Purbalingga Suspect Virus Corona

Pasien yang pulang dari Depok, Provinsi Jawa Barat, itu mengeluh sesak napas dan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius yang mirip dengan gejala virus Corona

Liputan6.com, Purbalingga - RSUD Goeteng Taroenadibrata Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, menangani satu pasien terduga mengidap virus Corona alias Covid-19. Pasien yang pulang dari Depok, Provinsi Jawa Barat, itu mengeluh sesak napas dan suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius yang mirip dengan gejala virus Corona.

"Ada satu pasien dengan gejala Corona, nanti akan kami rujuk ke RSUD Margono," kata Direktur RSUD Goeteng Taroenadibrata, dr Nonot Mulyono, pada Minggu, 15 Maret 2020.

Terkait pasien tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga, drg Hanung Wikantono, mengatakan pasien telah ditangani sesuai prosedur. Pasien ditempatkan di ruang isolasi dengan perawatan khusus.

Pasien masih dalam observasi dan nantinya sampel spesimen diuji di laboratorium. Dia meminta masyarakat tetap tenang menghadapi pandemi virus Corona.

"Kami menerapkan sistem kewaspadaan dini dan respon di Puskesmas. Kalau ada warga mengeluh suhu tubuh di atas 38 derajat, pilek, batuk, sesak nafas diharapkan langsung menghubungi faskes terdekat. Sementara jika warga telah berkunjung ke daerah rawan, pemeriksaannya di rumah sakit," katanya.

Hanung meminta masyarakat tidak panik, tetapi harus tetap waspada. Masing-masing harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer, dan menjaga asupan makanan yang bergizi.

Terkait penggunaan masker, diutamakan untuk orang yang sedang sakit dan orang sehat cukup menggunakannya di keramaian. Hanung juga meminta masyarakat untuk sementara tidak berjabat tangan.

"Bukannya tidak boleh salaman, tapi kalau tertular nanti gimana? Virus Corona itu menempel, Pemkab juga sementara tidak menggunakan finger print," ujarnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Upaya Pemkab Purbalingga Cegah Penyebaran Corona

Sesuai keputusan Gubernur Jawa Tengah, Pemkab Purbalingga meliburkan sekolah dari PAUD/TK sampai SMA/SMK. Sekolah di bawah naungan Kementerian Agama juga diimbau untuk libur.

"Siswa libur, jangan malah piknik dengan keluarga. Ini urgent dan darurat, siswa belajar di rumah untuk mengurangi atau mencegah timbulnya Corona," kata Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, saat memimpin rapat pencegahan dan penanganan Covid-19 melalui siaran press, Minggu 15 Maret 2020.

Kegiatan Pemkab dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang melibatkan massa banyak sementara ditunda selama dua minggu ke depan. Sedangkan kegiatan mandiri oleh masyarakat, jika terpaksa tidak bisa ditunda, panitia penyelenggara diharapkan menyiapkan peralatan pengetes suhu badan dan hand sanitizer.

Untuk perusahaan dan pabrik di Purbalingga, Tiwi meminta agar mereka menyiapkan alat deteksi suhu badan dan hand sanitizer. Setiap pekerja yang suhu badannya panas diharapkan segera memberi informasi kepada Dinas Kesehatan Purbalingga dan memulangkan pekerja.

Sedangkan untuk fasilitas kesehatan, Bupati Tiwi mengintruksikan agar RSUD Goeteng menyiapkan ruang isolasi khusus dan Alat Pelindung Diri (APD). Begitu juga dengan rumah sakit swasta lain yang termasuk line 2 penanganan Covid-19.

Sementara untuk kantor pemerintahan, Tiwi mengintruksikan agar setiap OPD meniadakan apel. Selain itu, absen dilakukan manual, tidak menggunakan finger print.

"Jika nanti ada intruksi Gubernur terkait ASN bekerja di rumah, kami akan mengikutinya," katanya.