Sukses

Ridwan Kamil Tutup Sementara Tempat Wisata di Jabar

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengambil langkah mengurangi mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).

Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah mengambil langkah mengurangi mobilitas masyarakat untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19). Setelah mengeluarkan keputusan meliburkan sekolah, Kang Emil, saapan akrabnya, meminta kepala di daerah di wilayahnya agar menerapkan penutupan sejumlah destinasi wisata yang berpotensi mengundang kerumunan massa.

Hal itu telah disampaikan Emil ketika menggelar rapat melalui video conference dengan 27 bupati/wali kota di kantor pusat kendali atau Command Center, Senin (16/3/2020).

"Dalam video conference telah saya sampaikan minimal dua minggu dari sekarang dikurangi dibukanya tempat-tempat wisata yang sifatnya berkerumun dan massal," ucap Emil.

Dia mencontohkan kegiatan pendakian gunung sebaiknya dilakukan secara semi lockdown. Artinya, perlu dilakukan pembatasan kunjungan di objek wisata tersebut.

"Untuk objek wisata yang sifatnya individu misalnya menjelajah gunung yang tidak rombongan seperti di Kabupaten Bogor itu sudah tidak dibuka, istilahnya semi lockdown," kata Emil.

Seperti diketahui, Pemprov Jabar secara resmi meniadakan aktivitas belajar mengajar siswa PAUD, TK, SD, SMP, dan SMA sebagai tindak lanjut menyikapi situasi terakhir terkait penyebaran virus Corona yang eskalasinya terus menunjukkan peningkatan. Pengumuman dilakukan oleh Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Minggu (15/3/2020).

Dia mengatakan, pemberlakuan kebijakan belajar di rumah tersebut akan berlangsung selama dua pekan ke depan mulai dari 16-30 Maret 2020 mendatang. Melalui keputusan tersebut, Pemprov Jabar berharap potensi penyebaran Covid-19 di Jabar diharapkan dapat ditekan.

"Seharian kemarin, kami berkoordinasi dengan para bupati dan wali kota juga ada sekretaris daerah terkait sekolah di rumah. Kami umumkan sekarang konsepnya bukan libur, tapi bersekolah di rumah," ujar Emil.

 

2 dari 2 halaman

Belum Putuskan Lockdown

Sementara itu, menanggapi wacana lockdown atau membatasi akses keluar-masuk di wilayah tertentu, Emil mengaku hal itu belum tepat dilakukan di masa sekarang.

"Itu terlalu kompleks menurut saya. Lockdown itu kewenangan di pemerintah pusat, kita akan mengikuti tidak mendahului. Jadi akan kita konsultasikan," tuturnya.

Menurut Kang Emil, parameter untuk mengambil kebijakan lockdown di Jabar harus dengan parameter yang jelas. Jika berkaca pada jumlah positif Corona di Jabar per hari ini sebanyak 10 orang, posisinya tersebar di beberapa daerah.

"Berbeda kalau (dibandingkan) Jakarta. Di sana mayoritas jumlahnya banyak sedangkan areanya kecil. Maka pertanyaan itu lebih relevan untuk Jakarta, kalau di Jabar masih aman terkendali," ujarnya.

Emil mengatakan saat ini yang paling penting dilakukan dalam mencegah penyebaran virus corona adalah melakukan proaktif tes Covid-19. Pihaknya sedang memprioritaskan tes untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).

"Jadi proaktif tes ini mayoritas untuk mereka yang ODP dari luar negeri yang dicurigai penyebaran. Dari 27 daerah ini dan secara statistik makin mendekati Jakarta. Maka kita akan berikan bantuan ke daerah terbanyak ODP seperti Kota Depok," katanya.

Simak video pilihan di bawah ini: