Sukses

Jangan Panik, Pertamina dan Bulog Papua Jamin Ketahanan Stok

Pertamina jamin 426 penyalur di 4 provinsi tetap menyalurkan BBM. Sementara untuk Bulog, stok ketahanan pangan mencapai 4 bulan kedepan.

Liputan6.com, Jayapura - Pertamina MOR VIII Maluku Papua memastikan pelayanan dan operasional penyaluran BBM di 4 provinsi berjalan dengan normal, pasca virus corona covid-19 menyebar ke penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR VIII PT Pertamina (Persero), Edi Mangun menyebutkan Pertamina tetap meningkatkan kewaspadaan dan keselamatan seluruh petugas, mulai dari penyaluran hingga pelayanan kepada para pelanggan di SPBU untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Kata Edi, stok BBM di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara dalam kondisi aman, dengan ketahanan stok rata-rata mencapai diatas 20 hari, termasuk untuk ketahanan stok LPG.

Untuk tetap melayani masyarakat, terdapat 426 lembaga penyalur di empat provinsi wilayah MOR VIII yang terdiri dari SPBU reguler, SPBU kompak, SPBU nelayan, hingga AMT.

Pertamina terus berkoordinasi dengan pengusaha SPBU dan AMT untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan meningkatkan kewaspadaan serta keselamatan para operator dan konsumen di tengah ancaman Covid-19.

“Masyarakat tak perlu khawatir untuk pelayanan dan persediaan BBM. Untuk mengingatkan bahaya virus corona, kami juga memberikan sosialisasi dengan cara memasang spanduk yang di seluruh SPBU Maluku Papua,” kata Edi.

 

 

2 dari 2 halaman

Ketersediaan Beras juga Aman

Sementara itu, Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat menjamin ketersediaan stok di gudang beras Papua dan Papua Barat akan bertahan hingga 4 bulan kedepan.

Jumlah yang tercatat dalam gudang berkisar 32.137 ton beras, dengan asumsi penyaluran rutin di wilayah Papua dan Papua Barat sebanyak 10 ribu ton.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, karena kebutuhan stok beras masih cukup banyak," kata Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Sopran Kenedi, Rabu (18/3/2020).

Bulog setempat menyebutkan pasca menyebarnya virus corona hampir ke penjuru dunia, termasuk Indonesia, permintaan stok beras di Papua dan Papua Barat masih terbilang normal.

Tak hanya beras, persediaan minyak goreng saat ini mencapai 10.900 liter dan terigu 8.200 kilogram.

Bulog Papua dan papua Barat juga telah mengajukan kembali minyak goreng sebanyak 56.509 liter, terigu 7.000 kilogram dan gula pasir 5.000 ton, guna ketahanan persediaan.

Bulog menjual beras dengan jenis medium PSO seharga Rp 8.900 per kilogram, serta premium lokal dengan harga Rp 9.600 hingga Rp10 ribu per kilogram.

“Masyarakat tak perlu panik, apalagi hingga melakukan penimbunan. Sebab ketersediaan stok kami di gudang dalam kondisi aman,” jelasnya.

simak video pilihan berikut ini: