Sukses

Dampak Pandemi Covid-19, Kompleks Makam Sunan Gunung Jati Tutup 14 Hari

Kompleks Makam Sunan Gunung Jati Cirebon menjadi salah satu desatinasi wisata religi yang paling ramai dikunjungi masyarakat dari luar daerah.

Liputan6.com, Cirebon - Upaya pencegahan penyebaran virus corona covid-19 di Cirebon tak hanya di kalangan pendidikan. Upaya pencegahan tersebut berdampak pada penutupan sementara kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati Cirebon.

Penutupan aktivitas ziarah di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati tersebut merupakan hasil koordinasi Pemkab Cirebon dengan pihak keraton.

Sultan Keraton Kasepuhan Cirebon PRA Arief Natadiningrat mengatakan, sudah berkoordinasi dengan Pemkab Cirebon untuk memastikan penutupan sementara kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.

"Iya betul kompleks Makam Sunan Gunung Jati ditutup sementara," kata Sultan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Rabu (18/3/2020).

Penutupan sementara tersebut berlaku mulai 16 Maret 2020 hingga 29 Maret 2020. Sultan mengaku keputusan penutupan tersebut hasil dari tindaklanjut Pemkab Cirebon mengantisipasi penyebaran covid-19.

Apalagi, tercatat salah seorang pasien Kabupaten Cirebon dinyatakan positif. Pasien tersebut saat ini dirawat di ruang isolasi RSD Gunung Jati Cirebon.

"Perlakuan selama penutupan sementara sama nanti katanya akan diberi semprot disinfektan," ujar Sultan Arief.

Sultan Arief mengimbau kepada petugas dan pengelola kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati agar memberitahukan kepada pengunjung terutama yang sudah terlanjur datang berziarah.

2 dari 2 halaman

Tokoh Sentral

Kendati demikian, Sultan Arief menegaskan, situs lain peninggalan keraton Cirebon yakni Gua Sunyaragi belum dinyatakan tutup sementara. Sultan Arief mengaku masih menunggu koordinasi dengan Pemkot Cirebon terkait sikapnya mencegah sebaran Covid-19.

"Terkait Gua Sunyaragi sampai sekarang belum ada petunjuk jadi kami masih menunggu petunjuk Wali Kota Cirebon dulu," ujar dia.

Bupati Cirebon Imron Rosyadi menegaskan penutupan kompleks Makam Sunan Gunung Jati bersifat sementara. Dipastikan setelah melewati masa inkubasi 14 hari, kompleks pemakaman tersebut akan kembali dibuka.

Dia menyebutkan, penutupan sementara sudah melalui koordinasi dan persetujuan tertulis dengan pihak keraton. Baik Keraton Kasepuhan maupun Keraton Kanoman.

"Sudah ada pertemuan beberapa hari lalu," ujar dia.

Dia mengaku, sejauh ini, kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati selalu ramai oleh peziarah maupun wisatawan.

Peranan Sunan Gunung Jati dalam menyebarkan ajaran Islam di tanah Cirebon menjadikannya sebagai tokoh sentral yang dikultuskan sebagian besar masyarakat Cirebon.

Di kompleks pemakaman ini tak hanya terdapat makam Sunan Gunung Jati. Makam-makam di sana pula menjadi tempat peristirahatan terakhir para sesepuh pendiri Cirebon.

"Termasuk pula sultan dan keluarga Kasultanan Cirebon dimakamkannya di Astana Gunung Jati atau kompleks Pemakaman Sunan Gunung Jati," ujar Imron.

Saksikan video pilihan berikut ini:Â