Liputan6.com, Jayapura - Harga rempah-rempah di pasar tradisional Jayapura naik 200 persen. Hal ini menyusul adanya informasi yang menyebutkan rempahan herbal dari Indonesia dapat menangkal corona covid-19.
Misalnya harga jahe putih di Pasar Regional Youtefa Abepura, Kota Jayapura, yang biasa dihargai Rp50 ribu per kilogram, saat ini harganya mencapai Rp100-120 ribu per kilogram.
Ahmad, penjual sayuran keliling di Kota Jayapura menyebutkan karena harga jahe mahal, maka ia terpaksa menjual per satu jahe dengan harga Rp10 ribu.
Advertisement
“Dijual eceran Rp10 ribu per buah jahe saja banyak yang cari. Setiap hari saya bawa 2 kilogram jahe dan pasti habis terjual,” kata Ahmad, Kamis (19/3/2020).
Sementara menurut Ahmad, harga jahe merah di pasaran justru lebih mahal dari jahe putih. Saat ini pun jahe merah di pasar tradisional di Kota Jayapura sulit ditemui.
Baca Juga
“Untung jahe putih dan rempahan lainnya masih ada di pasar, kalau tidak ada justru repot untuk mencari dimana,” jelas Ana, ibu rumah tangga di Jayapura yang mengaku rutin mengkonsumsi air jahe, guna pencegahan penyebaran virus corona covid-19.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi (Disperindagkop) dan UKM Provinsi Papua mengakui harga rempahan di pasaran naik hingga 200 persen, pasca rempahan dipercaya dapat mencegah penyebaran virus corona covid-19.
“Kita bersyukur, suplainya masih lancar ditengah wabah corona covid-19. Masyarakat tak perlu khawatir kekuranagan stok,” jelas Kepala Disperindagkop dan UKM Provinsi Papua, Omah Laduani Ladamay.
Termasuk dengan suplai sembako di Papua, Disperindagkop mengaku dalam keadaan aman dan lancar. “Kecuali alat pelindung diri seperti masker dan cairan pembersih tangan harganya naik dan persediaan terbatas,” ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini: