Liputan6.com, Aceh - Seorang profesor di Aceh, Musri Musman, yakin bahwa senyawa yang terkandung di dalam ganja berpotensi menjadi penangkal corona Covid-19. Berdasarkan rujukan yang dibacanya, senyawa bernama Cannabidiol atau CBD di dalam tanaman bernama ilmiah Cannabis sativa menunjukan tanda-tanda mampu mengendalikan pintu masuk virus ke dalam sel.
Menurut ahli kimia bahan alam Universitas Syiah Kuala tersebut, ada beberapa mekanisme bagaimana CBD melawan virus Corona Covid-19. Antara lain, selain antiperadangan, CBD bersifat perisai yang mampu menahan laju virus untuk memperbanyak diri.
CBD juga menunjukkan kemampuannya sebagai pengendali dari sistem imun yang aktif secara berlebihan yang menyebabkan peradangan dan kegagalan organ. Semua penjelasan ini didapat dari sejumlah jurnal yang dibaca oleh Musri.
Advertisement
Baca Juga
Namun, untuk membuktikan aksioma tersebut, tentunya Indonesia harus mengeluarkan aturan untuk membolehkan pemanfaatan senyawa ganja tersebut. Ini tentu perlu langkah dan gebrakan yang besar.
"Para peneliti yang melakukan penelitian itu kapabel dalam bidangnya dan jurnal di mana artikel mereka dipublikasi pada jurnal internasional bereputasi. Berdasarkan pemahaman dan pengetahuan saya, saya mempercayai bahwa CBD berpotensi menangkal Covid-19," jawab Musri kepada Liputan6.com, Kamis siang (19/3/2020).
Metodelogi yang digunakan para peneliti itu menurutnya telah memenuhi prosedur yang baku. Namun, di samping itu, dia mengakui kalau penanganan Covid-19 dengan memanfaatkan senyawa ganja belum ada yang menguji secara ilmiah, tapi hanya berdasarkan pada analogi atas sejumlah kasus yang dinilai hampir sama.