Liputan6.com, Palembang - Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan lima rumah sakit (RS) rujukan di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), untuk penanggulangan penyakit infeksi emerging Corona Covid-19. Salah satunya yaitu Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Sumsel.
Meskipun menjadi RS rujukan pasien Corona Covid-19, RSUD Kayu Agung ternyata mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), salah satunya stok masker.
Advertisement
Baca Juga
Selain masker, rumah sakit terbesar di Kabupaten OKI Sumsel ini juga, masih kekurangan pasokan hand sanitizer dan baju pelindung diri antivirus.
Padahal, APD ini sangat dibutuhkan para tim medis, sebagai pelindung diri dari penularan wabah dari pasien yang diduga terdeteksi terserang Corona Covid-19 yang sedang dirawat.
Diungkapkan Direktur RSUD Kayu Agung Mirda T Zulaikha, kondisi ini sangat mengkhawatirkan dan beresiko bagi tim medis, terutama yang menangani pasien Corona Covid-19.
"Di tengah penularan Corona Covid-19 yang berkembang masif, kebutuhan sarana medis sangat krusial bagi kami. Apalagi RSUD Kayu Agung menjadi rumah sakit rujukan," katanya, Kamis (19/3/2020).
Untuk beberapa hari ke depan, logistik RSUD Kayu Agung memang masih mencukupi. Seperti APD baju pelindung diri antivirus sebanyak 20 set, masker dan hand sanitizer diperkirakan hanya bertahan untuk 3 hari ke depan.
Namun untuk stok APD seperti kacamata dan sepatu boot, masih cukup aman dalam jangka waktu panjang. Untuk mengantisipasi minimnya stok hand sanitizer, RSUD Kayu Agung menyiasatinya dengan menggunakan sabun yang dijual di pasaran.
Lalu, untuk mengantisipasi kekurangan baju pelindung diri antivirus, mereka menggunakan baju operasi bekas yang dicuci ulang.
“Daripada pelayanan terhenti sama sekali, kami terpaksa memilih memakai baju bekas operasi yang telah dicuci secara higienis," ucap Direktur RSUD Kayu Agung ini.
Diakuinya, keterbatasan produksi pabrik di Indonesia membuat pasokan semakin minim. Terlebih pasokan dari produksi luar negeri sulit masuk, karena beberapa negara produsen sudah memberlakukan lock down.
Â
Hindari Masker Palsu
"Kekurangan pasokan tersebut kami komunikasikan secara intens di Kemenkes seksi rujukan, untuk meminta bantuan sebagai rumah sakit rujukan. Masalah ini adalah kesulitan kita bersama," ungkapnya.
Direktur RSUD Kayu Agung Mirda juga mencoba cara lain, yaitu menghubungi penyedia jasa sebagai solusi dari ketergantungan kiriman pemerintah. Namun kondisi sama dialami penyedia jasa tersebut, karena turut kekurangan stok APD se-Indonesia.
Beberapa waktu lalu, RSUD Kayu Agung sempat mendapatkan tawaran dari supliyer lain untuk memenuhi stok APD. Namun, Mirda masih ragu karena banyaknya kasus pemalsuan APD yang banyak beredar.
“Kita harus lebih cermat menentukan pilihan, agar terhindar dari barang palsu. Apalagi banyak terungkap kasus pemalsuan terutama masker," ucapnya.
Advertisement