Liputan6.com, Pekanbaru - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim II (UIN Suska) menutup total kampusnya dari aktivitas mahasiswa dan karyawan. Hal ini menyusul dua mahasiswa asal Malaysia yang menempuh pendidikan di sana dirawat di RSUD Arifin Ahmad karena terdapat gejala virus corona covid-19.
Rektorat UIN Suska Riau Prof Dr Ahmad Mujahidin membenarkan hal tersebut. Dia menyebut sudah melapor ke Gubernur Riau dan Kementerian Agama terkait tindakan lebih lanjut.
Advertisement
Baca Juga
Ahmad menjelaskan, informasi dua mahasiswa asal Malaysia terdapat gejala virus corona beredar di media sosial lingkungan kampus. Seluruh dekan lalu dikumpulkan untuk mengecek kebenaran informasi ini.
"Ada dua dekan yang menyatakan benar, satu mahasiswa dari Jurusan Tafsir Alquran di Fakultas Ushuluddin dan satu lagi dari Perbandingan Mazhab di Fakultas Syariah," kata Ahmad, Jumat siang, 20 Maret 2020.
Ahmad menyebut kondisi dua mahasiswanya mulai membaik. Namun, demikian pihak medis masih menunggu hasil uji laboratorium di Jakarta untuk mengetahui positif atau negatif.
"Kapan keluarnya tidak tahu, mudah-mudahan negatif," harap Ahmad.
Dekan di dua fakultas tersebut sudah diminta mengecek riwayat perjalanan dua mahasiswa tadi. Termasuk kapan dia terakhir belajar di kampus dan berapa orang yang tinggal bersamanya.
"Terakhir belajar itu pada tanggal 2 dan 9 Maret 2020," ucap Ahmad.
Ahmad belum bisa memastikan apakah kedua mahasiswa ini sempat pulang ke Malaysia untuk mengikuti tablig akbar. Dia hanya mendapat informasi keduanya mulai dirawat pada 13 Maret 2020.
"Soal tablig akbar itu belum tahu, takutnya nanti menimbulkan fitnah," kata Ahmad.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Segera Sterilkan Kampus
Ahmad menyatakan kampus ditutup hingga 30 Maret 2020. Dengan keputusan, mahasiswa ataupun karyawan yang tak berkepentingan dilarang masuk ke areal kampus.
Mahasiswa yang selama ini tinggal di asrama atau pondok pesantren di UIN, Ahmad sudah memerintahkan untuk pulang. Dosen sudah diminta memberlakukan sistem pembelajaran online ataupun memberi tugas melalui aplikasi perpesanan.
"Tidak boleh berkeliaran selama berada di rumah," tegas Ahmad.
Untuk karyawan, sambung Ahmad, dirinya memberlakukan sistem on call atau selalu standby jika dibutuhkan untuk datang ke kampus. Hal ini sebagai antisipasi penyebaran virus corona.
"Rektor ataupun unsur pimpinan tetap di kampus dalam waktu terbatas, tetap melakukan pelayanan yang bersifat urgen," kata Ahmad.
Dalam waktu dekat, Ahmad berencana mensterilkan seluruh gedung di kampus dengan penyemprotan cairan disinfektan. Hal ini sudah disampaikan kepada Gubernur Riau dan Kapolda yang termasuk dalam jajaran Gugus Percepatan Penanggulangan Virus Corona Covid-19.
"Gubernur dan Kapolda bersedia membantu, ada 27 gedung nantinya disemprot," ucap Ahmad.
Ahmad menyebut penyemprotan dilakukan antara Minggu atau Senin depan. Dia berharap kampus bisa steril sehingga mahasiswa ataupun karyawan bisa kembali beraktivitas di kampus.
"Karena virus ini jika ada satu orang terdapat gejala bisa menyebar ke puluhan orang. Puluhan orang ini menyebar lagi, enggak bisa dibayangkan," ucap Ahmad.
Advertisement