Sukses

Sabar, Sebentar Lagi 10 Ribu APD Corona Covid-19 Tiba di RS M Djamil Padang

Yusirwan mengatakan untuk satu pasien Covid-19 bisa menghabiskan hingga 12 APD dalam sehari

Liputan6.com, Padang - Untuk merawat Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang bakal mendatangkan 10 Ribu Alat Pelindung Diri (APD) untuk penanganan virus Corona Covid-19 dari China dalam waktu dekat.

Meningkatnya jumlah PDP virus corona Covid-19 di Sumatera Barat beberapa waktu terakhir membuat persediaan APD di RSUP M Djamil Padang yang menjadi rujukan itu terus menipis.

"Iya saat ini sangat sulit mendapatkan pasokan APD, kemudian di China barangnya ada sehingga kami memesan ke sana," kata Direktur Utama RSUP M Djam Padang, Direktur RSUP M Djamil Padang, Yusirwan Yusuf kepada Liputan6.com, Sabtu (21/3/2020).

Menurutnya penggunaan APD untuk menangani PDP hanya sekali pakai, mulai dari masker, baju pelindung dan alas kaki. Sehingga kebutuhan untuk penanganan pasien virus Corona Covid-19 per hari cukup tinggi.

Yusirwan mengatakan untuk satu pasien Covid-19 bisa menghabiskan hingga 12 APD dalam sehari karena ketika dokter atau perawat sudah keluar ruangan isolasi, maka APD yang dipakai sebelumnya tidak bisa dipakai lagi, harus diganti yang baru.

Proses pemesanan APD untuk penanganan pasien virus Corona Covid-19 tersebut, dilakukan secara online dan juga berkoordinasi dengn Kementerian Kesehatan serta bea cukai untuk masuknya barang ke Indonesia.

"Semoga tim medis di RSUP M Djamil tetap dalam kondisi sehat," jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

RSUP M Djamil Buka Posko Covid-19

Berdasarkan data terbaru yang dirilis Gugus Tugas Penanganan Corona di Sumbar, saat ini jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 116 orang, PDP 27 orang yang 21 di antaranya masih dalam pemeriksaan.

Selain itu, saat ini RSUP M Djamil Padang juga mendirikan posko kesehatan untuk mencegah lonjakan pasien yang dicurigai COVID-19 yang didirikan di depan ruang isolasi.

Pejabat Pemberi Informasi RSUP M Djamil, Gustianof menyebut posko ini didikan karena ruangan isolasi memang sudah tidak ada lagi, maka kita membutuhkan posko untuk mengantisipasi penambahan jumlah pasien.

Posko tersebut, lanjutnya merupakan tempat pemeriksaan kedua setelah dilakukan pemeriksaan pertama di ruangan instalasi gawat darurat (IGD).

"Setelah diperiksa dan diduga COVID-19 maka pasien tersebut akan dirawat di ruang isolasi sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)," ujar dia.

Di dalam posko dilengkapi dengan tempat tidur, beberapa alat medis dan pendingin ruangan. Sehingga pasien yang ditempatkan di posko itu bisa lebih nyaman.

"Posko mulai beroperasi jika lonjakan pasien meningkat," dia menambahkan.