Liputan6.com, Aceh - Pemerintah Aceh telah mengambil sikap yang lebih tegas dalam mengantisipasi meluasnya Corona Virus Disease 2019 atau corona Covid-19 di provinsi itu. Plt Gubernur, Nova Iriansyah, telah mengeluarkan surat yang bersifat "segera" agar menutup tempat-tempat keramaian di Kota Madya Banda Aceh pada Minggu (22/03/2020).
Dari seorang warga, Liputan6.com mendapat informasi bahwa sepuluhan petugas mendatangi salah satu warung di bilangan Kecamatan Ulee Kareng sekitar pukul 22.50 WIB. Mereka meminta pemilik warung untuk segera menutup warung sambil menunjukkan surat tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Kapolresta Banda Aceh, Kombes Pol Trisno Riyanto membenarkan bahwa anggotanya telah dikerahkan untuk melakukan razia pada Minggu malam. Razia tersebut merupakan razia gabungan dari satuan TNI/Polri, serta pamong praja.
"Razia orang yg berkumpul, supaya pulang, kedai kopi supaya tutup sementara waktu. Sampai masyarakat patuhi instruksi, supaya masyarakat jangan terkena virus Corona atau jangan jadi ikut menyebarkan virus tersebut," jawab Trisno, kepada Liputan6.com, Minggu malam.
Di dalam suratnya, Nova juga meminta Wali Kota Madya Banda Aceh, Aminullah Usman segera menyiapkan prosedur penanganan evakuasi di pelabuhan Ulee Lheu untuk orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) corona covid-19 dari Kota Sabang dan Pulau Aceh, Kabupaten Aceh Besar. Dari Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, diketahui bahwa kebijakan tersebut saat ini hanya berlaku khusus untuk Kota Madya Banda Aceh saja.
"Karena, saat ini yang paling ramai itu Kota Banda Aceh, tapi, kita berharap itu diikuti oleh kabupaten/kota lain di Aceh. Tapi, kita lihat besok, apakah surat yang sama juga akan dibuat. Yang pasti, untuk menutup warung kopi itu sebenarnya merupakan kewenangan masing-masing bupati atau wali kota, itu kita serahkan ke mereka, Plt Gubernur cuma meminta melalui suratnya. Ini demi mencegah virus itu juga," jawabnya.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Fasilitas Bawa Pulang
Danurfan, pemilik Leuser Coffe, yang membuka usahanya di kawasan jalan T Nyak Makam, mengatakan bahwa dirinya telah mengetahui adanya surat tersebut. Ia mengaku menghormati dan menghargai imbauan tersebut, kendati dirinya tidak akan menutup warung kopi yang dikelolanya itu secara total karena aktivitas melayani pembeli tetap akan dilakukan kendati dengan cara berbeda.
"Dalam artian, tutup, kita tidak mengeluarkan meja seperti biasa, tetapi, semacam meja antre. Take away, jadi orang beli, bawa pulang," ujar Danurfan, dihubungi Liputan6.com, Minggu malam.
Lagipula, sambung Danurfan, dirinya telah berkomitmen untuk terus menyokong para tenaga kesehatan selama masa pagebluk ini dengan cara menyuplai kopi secara gratis, terutama, ke sejumlah rumah sakit di Kota Madya Banda Aceh. Sejak 18 Maret lalu, sudah ratusan cangkit kopi dalam kemasan yang disuplai ke beberapa rumah sakit di kota tersebut.
"Selain ke rumah sakit, untuk petugas Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), untuk semprot disinfektan, sudah lima hari ini. Untuk driver ojek online juga. Jadi, siapa pun yang telah berjasa untuk penanganan, cepat tanggap terkait virus ini, kita bantu semua, sesuai kemampuan kita," kata dia.
Advertisement