Liputan6.com, Bandung - Universitas Padjadjaran (Unpad) mulai memberlakukan pengalihan pelayanan akademik bagi dosen dan mahasiswa ke dalam bentuk pelayanan daring, hari ini Senin (23/3/2020). Keputusan tersebut diambil menyikapi semakin meluasnya penyebaran virus Corona (Covid-19).
Baca Juga
Advertisement
Pemberlakuan tersebut tertuang dalam surat edaran bernomor 216/UN6.WR2/TU/2020 tentang Tindak Lanjut Kebijakan Pencegahan Covid-19. Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Keuangan Unpad Ida Nurlinda menyampaikan agar para Dekan, Direktur, Kepala Satuan, Kepala Kantor, Kepala Pusat, dan Kepala Laboratorium Sentral untuk menindaklanjuti sejumlah arahan.
Pertama, pimpinan unit kerja di fakultas, sekolah pascasarjana, PSDKU Pangandaran, dan program studi keperawatan di Garut mengoordinasikan perubahan bentuk pelayanan akademik bagi dosen dan mahasiswa ke dalam bentuk pelayanan daring (remote working), dan meniadakan pembagian jadwal pelayanan tenaga kependidikan.
Pihaknya juga meminta mahasiswa untuk tidak datang ke kampus dengan alasan apa pun, kecuali atas izin tertulis dari ketua program studi.
Ida menuturkan, para direktur, kepala satuan, kepala kantor dan kepala pusat di Rektorat Unpad dapat menyusun pembagian jadwal kerja bagi tenaga kependidikan, hanya untuk keperluan yang mendesak.
Unpad juga berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk memastikan gedung dan ruangan dalam keadaan terkunci, dan mendapatkan pengamanan yang diperlukan selama pengurangan aktivitas kampus ini dilaksanakan.
"Kebijakan ini berlaku secara bertahap sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut dari pimpinan," tutur Ida dalam surat edaran tersebut.
Menanggapi kebijakan tersebut, Direktur Sarana, Prasarana dan Manajemen Aset Universitas Padjadjaran Edward Henry menyebutkan pihaknya akan melakukan pembatasan masuk ke dalam kampus untuk semua sivitas akademik, dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa.Â
Adapun pembatasan tersebut dilakukan dengan membuka hanya satu pintu akses untuk masuk dan keluar yaitu pintu gerbang utara lama untuk Kampus Unpad Jatinangor, pintu gerbang utama untuk Kampus Dipatiukur Bandung, dan untuk kampus Unpad lainnya disesuaikan dengan kondisi akses masing-masing.
"Pihak keamanan kampus hanya akan memberikan akses masuk ke dalam kampus secara terbatas untuk dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa yang memperoleh izin dari pimpinan unit kerja dan fakultas," tutur Edward.
Simak Video Pilihan di Bawah Ini
Bertahan di Asrama
Terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Unpad Dandi Supriadi mengatakan dampak dari kebijakan pembatasan masuk kampus adalah pada Asrama Mahasiswa Bale Wilasa Jatinangor. Di asrama tersebut, para mahasiswa masih bertahan tinggal di dalam kampus.
"Iya, dalam kondisi sekarang, mahasiswa yang masih di asrama harus tetap tinggal," ujar Dandi.
Dandi menjelaskan, Unpad akan menyuplai pemenuhan kebutuhan mahasiswa sehari-hari untuk mereka yang bertahan di asrama.
"Tercatat dari 913 orang total penghuni, 599 sudah pulang sebelum hari ini. Yang masih menetap berjumlah 364 orang yang tersebar di 15 asrama di Unpad Jatinangor," tuturnya.
Dandi mengungkapkan, di antara mahasiswa yang sudah pulang dan melapor, ada 11 mahasiswa asing. Mereka yang berada di asrama sedapat mungkin banyak berdiam di tempat masing-masing, sambil melakukan perkuliahan jarak jauh atau daring.
"Unpad akan memberitahukan apakah nanti mereka cukup aman untuk bisa pulang ke rumah masing-masing. Tapi untuk sementara ini, selama masa perkuliahan jarak jauh, mereka memang harus tinggal di asrama," tutur Dandi.
Advertisement