Liputan6.com, Medan Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) terkait virus corona COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut) meningkat drastis. Jika sebelumnya 763, berdasarkan data terbaru Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut menjadi 1.391.
Kepala Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Riadil Akhir Lubis mengatakan, jumlah ODP naik signifikan sekitar 89 persen dari data sebelumnya. ODP paling banyak di Kota Medan, Deli Serdang, Pematang Siantar, Asahan, Kota Binjai, dan Pakpak Bharat.
Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Sumut saat ini 53 orang, bertambah 3 dari sebelumnya 50. PDP di Sumut berada di 24 rumah sakit yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota, yakni Medan, Deli Serdang, Langkat, Toba Samosir, dan Serdang Bedagai.
Advertisement
"Sementara negatif 8 orang dan positif COVID-19 ada 8 orang, satu meninggal dunia dan 7 masih dirawat," kata Riadil dalam konferensi pers live streaming melalui kanal YouTube, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut berharap kepada para ODP untuk dilakukan tracing atau tetap menjadi pantauan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dalam memberikan data-data.
"Kalau tidak diberikan, maka akan menyebar secara cepat. Supaya virus ini kita putus," sebutnya.
Diungkapkan Riadil, pihaknya mendatangkan Alat Pelindung Diri (APD) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan sudah tiba sebanyak 350. Kemudian bantuan dari Pemerintah Pusat akan tiba 2.000 packs APD dan bantuan dari BNPB ke Sumut 500.
"Saat ini juga dalam perjalanan dari Surakarta, 4000 APD. Kita akan mendapat 7.000 APD dan akan terus menerus bertambah. Kita juga mendapatkan bantuan rapid test untuk massal," ungkapnya.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut:
Masyarakat Diimbau Tetap di Rumah
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, meminta seluruh Bupati dan Wali Kota se-Sumut untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dengan mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah. Hal ini ditegaskan Edy melalui telekonferensi dengan 33 Bupati/Wali Kota se-Sumut.
"Masih banyak yang belum menaati imbauan. Akibatnya jumlah yang kita pantau bertambah. Memutus mata rantai ini salah satunya memaksakan masyarakat tetap di rumah," tegas Edy.
Sebagai contoh Kota Medan, Edy melihat masih banyaknya keramaian yang dilakukan masyarakat, baik siang hari atau malam hari. Edy meminta Pemko Medan untuk dapat bekerja sama dengan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) segera menertibkan.
Dalam arahanya, Edy juga meminta pada seluruh Bupati/Wali Kota untuk segera melakukan relokasi anggaran untuk penanganan COVID-19 secepatnya dan segera membahas anggaran ini dengan DPRD dan dilakuakan secara prosedur dengan pedoman Permendagri.
"Sumut akan memperoleh rapid test COVID-19 dari pemerintah pusat sebanyak 3.600 unit dan APD sebanyak 175.000 untuk tenaga medis, yang nantinya akan disalurkan keseluruh kabupaten dan kota di Sumut," Edy menuturkan.
Advertisement