Sukses

4 PDP Positif Corona Covid-19 Purbalingga dari Daerah Endemis, Mana Saja?

Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Bogor. Setelah mudik ke Purbalingga, ia mengalami gejala serupa covid-19. Pasien dirawat di RSUD Banyumas

Liputan6.com, Purbalingga - Empat pasien dalam pengawasan asal Purbalingga dipastikan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19. Hal ini diumumkan Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, melalui unggahan video di akun Instagramnya.

Pada unggahan pertama pukul 15.30 WIB. Pada unggahan pertama, Dyah baru mengumumkan satu pasien positif Corona Covid-19.

"37 tahun, laki-laki, tempat tinggal Kecamatan Kalimanah," katanya.

Pasien ini memiliki riwayat perjalanan dari Bogor. Setelah mudik ke Purbalingga, ia mengalami gejala serupa covid-19. Pasien dirawat di RSUD Banyumas.

Kemudian, pada pukul 18.30 WIB, Dyah kembali mengunggah video berisi kondisi terbaru Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Purbalingga. Dyah menyebut tiga pasien kembali dinyatakan positif Covid-19.

"Total empat kasus positif corona di Purbalingga," kata Dyah.

Pasien positif kedua ialah remaja putri berusia 15 tahun asal Kecamatan Rembang. Pasien ini bekerja sebagai pramusaji di sebuah restoran di Jakarta sebelum pulang ke Rembang, Purbalingga.

Pasien ketiga perempuan usia 43 tahun asal Kecamatan Pengadegan. Pasien ini memiliki riwayat mobilisasi dari Jakarta kemudian pulang ke Purbalingga.

Pasien positif Corona Covid-19 keempat adalah laki-laki berusia 57 tahun. Dia tinggal di Jakarta. Namun ia ke Purbalingga untuk mengantar anaknya ke Bobotsari.

 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Bupati Larang Perantauan Pulang

Menyikapi perkembangan situasi ini, Dyah memperpanjang masa belajar di rumah bagi murid TK hingga SLTA. Masa belajar di rumah diperpanjang hingga 13 April 2020.

"Kebijakan bekerja dari rumah untuk ASN juga diperpanjang hingga 5 April 2020," ujar dia.

Dyah juga mengumumkan jumlah PDP dan ODP pada unggahan Rabu (25/3) pukul 15.30 WIB. PDP berjumlah 34 orang. Sementara ODP 561 orang.

"ODP melonjak karena arang datang dari perantauan baik Jakarta, Bogor, dan Depok," kata dia.

Melihat riwayat pasien positif yang semua datang dari daerah endemis, Dyah melarang warga Purbalingga di perantauan pulang ke kampung halaman. Sebab, kepulangan para perantau dari daerah endemik berpotensi menyebarkan wabah corona di Purbalingga.

"Ini untuk menjadi perhatian dan dipedomani saudara-saudaraku, masyarakat Purbalingga di perantauan," ujar dia.

Sementara untuk menampung lonjakan pasien, Purbalingga menyiapkan ruang isolasi darurat. Lokasi pertama di Lingkungan Industri Kecil (LIK) Logam.

"Dari aula LIK bisa dibuat 10 ruang isolasi," kata dia.

Lokasi kedua Puskesmas 2 Kemangkon di Desa Gambarsari. Dari puskesmas yang belum difungsikan ini, diperkirakan bisa menampung 13 pasien.

"Saya sudah minta ruangan disemprot disinfektan. Selanjutnya tinggal melengkapi perangkatnya," kata dia.

Selain dua tempat itu, Purbalingga juga memiliki ruang isolasi di rumah sakit lini kedua. Di RSUD Goeteng Taroenadibrata asa 23 ruang isolasi. Sementara di RSU Panti Nugroho ada 10 ruang isolasi.