Sukses

Viral Video Polisi Aniaya 3 Anggotanya, Oknum Perwira Diamankan Polda Sumbar

Ketiga bintara itu dengan kondisi bertekuk lutut, sedangkan oknum perwira berdiri sambil memukul ketiganya menggunakan ikat pinggang atau kopel di bagian kepala.

Liputan6.com, Padang - Sebuah video pemukulan terhadap tiga personel kepolisian di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat viral di media sosial sejak Rabu (25/3/2020).

Menanggapi itu, Kepolisian Daerah Sumbar langsung mengambil tindakan mengamankan oknum polisi perwira pertama berpangkat Ipda yang diduga melakukan pemukulan tersebut.

"Iya sudah di bawa ke polda dan dimintai keterangan," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto kepada Liputan6.com, Jumat (27/3/2020).

Dalam video berdurasi 59 detik yang viral tersebut, terlihat pemukulan dilakukan oleh seorang perwira pertama polisi berpangkat Ipda terhadap tiga orang personil bintara.

Ketiga bintara itu dengan kondisi bertekuk lutut, sedangkan oknum perwira berdiri sambil memukul ketiganya menggunakan ikat pinggang atau kopel di bagian kepala.

Stefanus menyebut pihak Polres Padang Pariaman membenarkan jika itu terjadi di halaman mapolres kabupaten setempat. Pemukulan tersebut dilakukan karena ketiga bintara terlambat datang ke kantor.

"Namun bagaimana kronologis kejadian masih dalam pemeriksaan, yang bersangkutan saat ini diproses oleh Propam Polda Sumbar," ujarnya.

Kasus ini juga menarik perhatian Kapolri, Jenderal Polisi Idham Azis yang meminta Polda Sumbar mengusut kejadian tersebut hingga tuntas.

Stefanus menjelaskan oknum polisi tersebut akan dijerat dengan pasal penganiayaan, namun ia belum bisa memberikan keterangan pasal apa yang dipakai.

"Jika terbukti bersalah, sanksi disiplin dan pidana akan berjalan beriringan," imbuhnya.

Kemudian kondisi tiga polisi yang dipukul tersebut saat ini sudah baik-baik saja, meski sebelumnya salah satu dari mereka sempat dibawa ke rumah sakit.

"Iya beberapa hari di rumah sakit, ada memar di bagian leher akibat pemukulan perwira tersebut," kata Stefanus.

Saksikan juga video pilihan berikut ini: