Sukses

Update Corona Covid-19 di Jabar 27 Maret: 98 Positif, 14 Meninggal

Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) menyampaikan informasi terkini terkait peta kasus penyebaran virus Corona Covid-19.

Liputan6.com, Bandung - Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar) menyampaikan informasi terkini terkait peta kasus penyebaran virus Corona Covid-19. Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Jumat (27/3/2020), pukul 17.00 WIB, jumlah orang positif terpapar corona covid-19 mencapai 98 orang.

Situs yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar itu juga menyampaikan bahwa 14 orang meninggal dunia akibat terinfeksi corona.

Dengan demikian, terjadi peningkatan 20 kasus positif dibandingkan Rabu kemarin. Kasus angka kematian juga ikut beranjak menjadi 14 orang dari 11 orang di hari sebelumnya.

Sementara lima orang pasien sudah dinyatakan sembuh dari total 98 pasien positif Covid-19.

Adapun data terkait orang dalam pemantauan (ODP) totalnya mencapai 4.729 orang dengan 1.470 di antaranya telah lulus dari pemantauan.

Sedangkan jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) total mencapai 644 orang dengan 131 di antaranya selesai diawasi.

Sementara itu, Pemprov Jabar telah membuka pendaftaran tes masif Covid-19 melalui aplikasi Pikobar, Kamis (26/3/2020). Jumlah pendaftar tes masif melalui aplikasi tersebut sudah mencapai 10.000 sampai Jumat (27/3/2020) pukul 14.00 WIB.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjelaskan, tes masif bertujuan untuk memetakan persebaran dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Namun, tes ini bersifat terbatas mengingat ada skala prioritas yang sudah ditetapkan dan syarat yang mesti dipenuhi pendaftar. 

"Karena tidak untuk 50 juta penduduk di Jabar, tes masif ini hanya untuk sekian persen, maka kita seleksi. Kalau masih ada antrian karena proses screening untuk meyakini bahwa yang mendaftar itu benar harus ikut tes," ujar Emil.

Sebelum mendaftar, masyarakat umum harus melakukan periksa mandiri. Hal itu bertujuan agar masyarakat yang mengikuti tes masif benar-benar punya potensi besar terpapar Covid-19.

"Mohon bersabar, kita sudah membuat sistem yang benar. Hanya masalah cepat lambat tentu disesuaikan dengan kondisi antrean yang sangat banyak dan sangat luar biasa," kata Emil.

 

Simak video pilihan di bawah ini: