Sukses

Perjalanan Pasien Positif Corona Malut dari Jakarta Hingga Singgah di Kota-Kota Pelabuhan

Korban sebelumnya berada di Bandung kurang lebih 17 hari. Setelah itu, kembali ke Ternate melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, dengan pelabuhan transit Tanjung Perak Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Namlea dan Ambon.

Liputan6.com, Ternate - Notifikasi kasus pencegahan dan penanganan pandemi virus Corona Covid-19 di Maluku Utara, terus meningkat, sejak sepekan terakhir.

Data gugus tugas provinsi setempat, pada Minggu sore, 29 Maret 2020, menyebutkan, jumlah OTG sudah mencapai 38 orang, 188 ODP, 9 PDP dan satu positif Covid-19, serta dua PDP dinyatakan negatif dan telah dipulangkan ke rumah mereka.

Pengamatan Liputan6.com, dari data yang tersaji sejauh ini belum ada pasien yang dinyatakan sembuh maupun meninggal akibat pandemi wabah tersebut.

Wilayah Ternate 36 OTG, 29 ODP, 4 PDP dan 1 positif Covid-19, Halmahera Utara 38 ODP dan 4 PDP, Halmahera Barat 9 ODP, 1 PDP dan 1 negatif Covid-19, Halmahera Selatan 27 ODP, 1 PDP dan 1 negatif Covid-19, Tidore Kepulauan 36 ODP, Halmahera Tengah 9 ODP, Kepulauan Sula 9 ODP, Halmahera Timur 19 ODP, Morotai 12 ODP, Taliabu 2 OTG atau orang tanpa gejala yang memiliki risiko tertular dari orang positif Covid-19.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Siaga Darurat Covid-19 Provinsi Maluku Utara, dra Rosita Alkatiri menyatakan, jumlah ini meningkat berdasarkan hasil pengolahan data di Pusat Data dan Informasi Gugus Tugas.

“Data ini diperoleh dari Dinkes kabupaten kota dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kelas II Ternate,” ujar Rosita, Minggu sore.

Rosita mengaku, jumlah ODP dan PDP yang bertambah ini terjadi karena ditemukan pada saat pengecekan, terdapat hubungan kontak dengan pasien positif Covid-19 di Ternate.

Ia menyatakan, riwayat beberapa pasien yang dirawat di Ruang Isolasi RSUD Chasan Boesoirie Ternate memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Data yang diperoleh Liputan6.com terkait hasil laporan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Ternate dan provinsi setempat menyebutkan, sebanyak 37 orang yang diketahui melakukan kontak dengan korban positif di Ternate.

Mereka diantaranya 18 orang di Ruang Paru RSUD Chasan Boesoirie, 4 orang di Ruang UGD, 4 orang di Ruang Poli Penyakit Dalam, 1 orang di Ruang Rontgen Chasan Boesoirie, dan 6 orang di RST Ternate, serta 2 petugas salah satu bank swasta di wilayah Kota Ternate.

Dari hasil penyelidikan ini, disimpulkan bahwa dugaan penularan virus Corona kepada korban positif Covid-19 di Kota Ternate terjadi pada saat bersangkutan berada di Bandung atau saat berada di atas kapal Pelni dalam perjalanan laut dari Jakarta-Ternate.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Kronologi Perjalanan Pasien

Pasien positif Covid-19 ini berumur 53 tahun. Pascatiba di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate Tengah, langsung dijemput oleh anaknya dan dibawa ke kos-kosan di wilayah tersebut.

Kronologinya, korban sebelumnya berada di Bandung, Jawa Barat, kurang lebih 17 hari. Korban ke Bandung mengantar anaknya untuk kuliah. Setelah itu, bersangkutan kembali melalui Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, dengan pelabuhan transit atau yang disinggahi meliputi Tanjung Perak Surabaya, Makassar, Bau-Bau, Namlea, Ambon, dan Ternate.

Perjalanan ini kurang lebih satu minggu di atas kapal laut. Kemudian tiba di Ternate pada 5 Maret 2020, yang bersangkutan sesaat masih berada di pelabuhan sekitar satu jam karena menunggu jemputan anaknya. Setelah anaknya tiba, langsung dibawa menuju sebuah kos-kosan sebagai tempat tinggal sementara sebelum kembali ke kampung halamannya di Kabupaten Pulau Taliabu.

Namun, karena bersangkutan mengalami batuk, flu, menggigil dan muntah, sehingga pergi memeriksa kesehatannya di Poli Umum Penyakit Dalam RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Dan kemudian kembali mengonsumsi obat yang diberikan namun tidak ada perubahan.

Itu terjadi antara tanggal 5-10 Maret 2020. Karena tak kunjung sembuh, yang bersangkutan pada 10 Maret 2020 langsung pergi mengecek kesehatannya di RST Ternate dan kemudian oleh pihak rumah sakit tersebut merujuknya ke RSUD Chasan Boesoirie.

Pada tanggal 10-21 Maret 2020, bersangkutan mendapat perawatan medis di Ruang Paru RSUD Chasan Boesoirie, dengan tindakan rontgen dan pengambilan spesimen Covid-19.

Namun karena pada 21 Maret 2020, bersangkutan dinyatakan sembuh oleh dokter sehingga dipulangkan ke kos-kosan anaknya. Dan pada tanggal 23 Maret 2020 hasil spesimen yang dikirim pihak rumah sakit ke Jakarta pada 19 Maret itu positif Covid-19.

Maka yang bersangkutan kembali dijemput untuk diisolasi di RSUD Chasan Boesoirie Ternate. Evakuasi dilakukan sekaligus dengan istri dan anaknya yang memiliki kontak erat dengan korban tersebut.