Sukses

Ribuan Masker Gratis dari Penjahit Rembang Demi Menangkal Covid-19

Ada yang menyumbang uang, ada yang menyumbang kain, ada yang hanya tali masker, ada juga yang menyumbang tenaga untuk menjahit

Liputan6.com, Purbalingga - Kaum perempuan Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga berinisiatif membuat gerakan donasi masker gratis untuk warga desa. Gerakan donasi berlatar keprihatinan banyaknya perantau yang mudik ke Desa Sumampir.

Ina Farida (24), inisiator aksi donasi ini mengatakan, semula ia mengajak tetangganya untuk membuat masker dan dibagikan secara gratis. Di Sumampir, 80 persen warganya memang bisa menjahit. Itu kenapa Sumampir dijuluki kampung penjahit.

"Saya share rencana saya di status medsos, ternyata banyak warga yang mau menyumbang," kata dia yang dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (28/3).

Ina tidak membatasi bentuk sumbangan warga. Di antara yang peduli, ada yang menyumbang uang, ada yang menyumbang kain, ada yang hanya tali masker, ada juga yang menyumbang tenaga untuk menjahit.

"Sudah ada 20 orang yang bersedia menjahit," ujar dia.

Sementara donasi dalam bentuk uang sudah terkumpul Rp5,8 juta. Uang ini rencananya akan dibelikan kain untuk bahan masker gratis ini.

"Kain yang dipakai Cutton sama Oxford, karena paling mudah didapat. Cari bahan sekarang susah, banyak yang pesan juga untuk masker," ujarnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Dibagikan di Wilayah Rawan Penularan Covid-19

Ina mengatakan, setelah kain terbeli, para relawan memotong kain sesuai pola. Kain yang sudah dipotong akan diambil relawan yang bertugas menjahit. Setelah jadi, masker dikumpulkan lagi dan dibungkus plastik.

"Rencananya satu rumah dibagi tiga masker, per bungkus plastik isinya tiga," ungkap dia.

Hingga saat ini sudah ada empat ribu potongan kain yang siap dijahit. Sementara yang sudah siap didistribusikan ada 400 buah.

"Masker akan dibagikan terutama kepada warga di wilayah yang rawan," kata dia.

Selain warga, masker juga akan disumbangkan ke Puskesmas Rembang. Tenaga medis di Puskesmas menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan warga, khususnya yang pulang dari perantauan.

"Sudah ada teman yang bekerja di Puskesmas minta dikirim, nanti kami akan kirim," ujar dia.

Ina mengatakan, ada ratusan perantau yang kembali ke Sumampir. Mereka berpotensi menjadi carrier COVID-19 jika tidak diantisipasi sejak dini. Ina berharap, sepotong masker buatan kaum perempuan Desa Sumampir bisa membantu mencegah wabah menyebar kepada keluarga dan orang-orang yang mereka kasihi di sekitar mereka.