Sukses

Jurus Pemkot Cirebon Hadapi Pendatang di Tengah Pandemi Covid-19

Pemkot Cirebon mengajak warganya untuk berperan atktif mengawal lingkungan apabila ada pendatang atau pemudik yang datang dari wilayah epicentrum corona covid-19.

Liputan6.com, Cirebon - Pemkot Cirebon memutuskan untuk tidak melakukan lockdown di tengah upaya mencegah penyebaran Corona covid-19.

Sementara itu, warga Jakarta sebagian memutuskan untuk mempercepat mudik. Kondisi tersebut dianggap membuat rentan masyarakat di daerah termasuk Cirebon tertular penyakit itu.

Wali Kota Cirebon Nashrudin Azis, banyak cara yang dilakukan pemerintah dalam upaya mencegah penyebaran covid-19. Yang paling penting, kata dia, koordinasi yang intens dengan pemerintah di tingkat provinsi maupun pusat.

"Kami tidak memberlakukan lockdown dan mudah-mudahan jangan sampai lockdown. Cirebon itu daerah perlintasan," kata Azis, Minggu (29/3/2020).

Azis menjelaskan dalam mencegah penyebaran covid-19 di Cirebon ini, akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Dia menginstruksikan seluruh masyarakat menjadi pengawas.

Azis mengakui, keputusan lockdown tidak menguntungkan Kota Cirebon dari sisi ekonomi. Sementara aktivitas perekonomian di Kota Cirebon sendiri mulai dibatasi.

"Jam buka mal saja sudah berubah menyesuaikan tidak masalah dagang asal taat aturan," ujar dia.

Azis mengatakan akan memperketat aktivitas warganya di Kota Cirebon. Terutama meminta masyarakat melapor ke pengurus RW hingga kelurahan apabila ada pendatang baru dari luar kota khususnya Jakarta.

"Kita bersama-sama lawan corona bahu membahu dan saya serahkan kepada masyarakat turut serta aktif mengawasi lingkungan sekitar. Ada pendatang atau perantau khususnya dari wilayah epicentrum covid-19 agar segera dilaporkan nanti petugas kami akan turun kalau dari Jakarta usahakan karantina," kata dia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Perpanjang Physical Distancing

Azis mengimbau kepada warga Kota Cirebon yang sedang merantau di kawasan episentrum covid-19 agar jaga diri dan kesehatan. Taati aturan pemerintan dan tidak panik kemudian memilih pulang kampun.

Sementara itu, Pemkot Cirebon memperpanjang proses belajar dan bekerja di rumah dalam upaya mencegah penyebaran covid-19 di Kota Cirebon.

"Karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan maka kami perpanjang masa belajar di rumah selama 14 hari ke depan," kata Azis.

Termasuk, kata dia, untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) agar terap bekerja dari rumah. Dia meminta tenaga pendidik tetap memantau perkembangan siswanya dalam sistem belajar mengajar online ini.

Pada kesempatan tersebut, Azis meminta orangtua siswa wajib mengawasi anak-anaknya saat proses belajar di rumah.

"Jangan sampai terkecoh anak bilangnya belajar kelompok tapi berujung kena razia Satpol PP," ujar dia.

Menurut Azis, peran orangtua sangat penting dalam mengawasi perkembangan anak mereka. "Kecuali ada kondisi mendesak dalam pengawasan ini akan turun petugas satpol PP Kota," ujar Azis.

Â