Sukses

Satu Warga Garut Positif Covid-19, Pemda Mulai Siapkan Jam Malam

Setelah ditemukan satu warganya positif covid-19, pemda Garut mulai merencanakan penerapan jam malam bagi warga.

Liputan6.com, Garut - Seorang laki-laki berusia 56 tahun, asal kecamatan Wanaraja, Garut, Jawa Barat, dinyatakan positif terjangkit covid-19. Temuan ini menjadi kasus positif pertama covid-19, seiring meningkatnya penyebaran virus tersebut di kota intan.

Ketua Tim Gugus Tugas Covid–19 Kabupaten Garut Rudy Gunawan mengatakan, pasien tersebut merupakan warga Garut yang merantau di kota Jakarta, dan pulang sejak 20 Maret 2020 lalu.

"Kita akan mengecek kronologi pasien mulai tiba di Garut dan di mana saja pasien berobat," ujar dia, Selasa (31/3/2020).

Untuk menekan terjadinya lonjakan kasus tersebut, pihaknya meminta masyarakat tetap tenang dan mengikuti anjuran pemerintah, melaksanakan social distancing termasuk physical distancing.

“Kami juga meminta para Kepala Desa dan juga dipantau muspika setempat,” ujar Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menambahkan.  

Dalam catatan medis di lapangan, pasien postif covid-19 diketahui terjangkit sejak di Jakarta, kemudian pulang ke Garut dalam keadaan sudah terjangkit penyakit, sejak 20 Maret lalu.

"Tanggal 20 itu memang Garut belum melakukan screening di (kecamatan) Kadungora," ujar Helmi.

Selama berada di Garut, lanjut Helmi, pasien melakukan pemeriksaan selama tiga kali mulai di puskesmas kecamatan Wanaraja, hingga sejak 23 Maret lalu dirujuk ke RSUD dr Slamet, sebagai rumah sakit rujukan covid-19 di wilayah Priangan Timur.

"Sebenarnya jam 10 malam saya sudah mendapatkan informasi bahwa ada salah satu pasien kita positif," kata dia.

Dibanding dearah lain, lonjakan kasus covid-19 di Kabupaten Garut terbilang tinggi. Hingga kini total kasus yang tercatat mencapai 768 kasus, terdiri dari 17 kasus PDP dan 751 ODP. Bahkan, hari kemarin, sebanyak 170 kasus baru berhasil ditemukan petugas.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Rencanakan Jam Malam

Helmi menambahkan, seiring ditemukanya pasien positif covid-19, lembaganya meminta agar masyarakat mengoptimalkan upaya social distancing untuk tetap berada di rumah masing-masing.

"Ada lima kecamatan yang harus tinggal di rumah, nanti saya sampaikan setelah rapat muspida," dia menegaskan.

Menurutnya, kebijakan social distancing merupakan ikhtiar paling optimal sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Tentu perlu dukungan dari kepolisian, TNI, aparatur dan semuanya agar efektif, terutama kecamatan yang terdekat dengan pasien postif," Helmi mengingatkan.

Ihwal karantina wilayah yang sebelumnya sempat dicetuskan pemda Garut, Helmi menyatakan sesuai instruksi pemerintah pusat, lembaganya lebih memilih melakukan social distancing secara ketat agar penyebaran bisa segera dihentikan.

"Makanya perlu dukungan semua tokoh masyarakat, ulama, pengusaha, semua bahu-membahu agar tidak bertambah dan tidak menyebar," pinta dia.

Saat disinggung penerapan jam malam, lembaganya, ujar dia, tengah menyiapkan skenario tersebut, agar penyebaran virus covid-19 tersebut tidak semakin meluas.

"Kita akan bicarakan dengan muspika, termasuk beberapa daerah, bentuknya seperti apa," ujarnya.