Liputan6.com, Medan Sebagai upaya alternatif mengantisipasi hambatan yang belakangan ini terjadi berupa penolakan warga terhadap jenazah positif virus corona COVID-19, Pemerintah Kota (Pemko) Medan menyiapkan lahan pemakaman khusus bagi korban meninggal akibat COVID-19.
Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, Edwin Effendi mengatakan, selain menyiapkan lahan pemakaman khusus, juga disiapkan tim penanganan yang khusus serta alat penguburan yang khusus.
"Hal ini kita siapkan karena selama ini ada hambatan seperti penolakan warga," kata Edwin di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Jalan Diponegoro, Medan, Selasa (31/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Melalui upaya tersebut, proses penguburan jenazah positif virus corona COVID-19 diharapkan tidak akan menjadi masalah di lingkungan masyarakat. Untuk penguburan korban yang meninggal akibat COVID-19, juga sudah dilakukan terlebih dahulu pengamanan dari rumah sakit.
"Jenazah sudah dibungkus plastik kedap dan peti yang dikunci, sehingga tidak akan menularkan lagi," ujarnya.
Edwin mengimbau agar masyarakat tidak lagi cemas dan ragu. Hal penting yang harus dijaga adalah proses penguburannya harus cepat sebelum 4 jam. Dengan tim pengubur yang bekerja maksimal, proses penguburan tidak akan lagi dapat menularkan.
"Untuk lokasinya, nantilah kita informasikan. Yang pasti sudah kita siapkan," ucapnya.
Saksikan juga video pilihan berikut:
Kasus COVID-19 Meningkat Cepat
Diungkapkan Edwin, kasus COVID-19 meningkat cepat. Ini merupakan kejadian yang luar biasa dengan angka kematian yang cukup tinggi. Apalagi mobilitas penduduk yang masih banyak di luar, sangat berisiko tertular.
"Ditambah dengan keterbatasan sarana dan peralatan kesehatan, kita tetap mengupayakan semaksimal mungkin dalam keadaan darurat untuk tetap menyelamatkan," ungkapnya.
Kondisi saat ini di Medan, ODP mencapai 495 orang, PDP sebanyak 58 orang dan positif corona COVID-19 sebanyak 5 orang, meninggal positif sebanyak 1 orang dan meninggal PDP sebanyak 3 orang.
"Demi menjaga kesehatan masyarakat Medan, tiga hal pokok kami lakukan yakni pelayanan, pendampingan dan edukasi," sebutnya.
Pelayanan dilakukan dengan menyiagakan jajaran kesehatan mulai dari Puskesmas hingga seluruh rumah sakit di Kota Medan, baik rumah sakit pemerintah, TNI, Polri, dan swasta, untuk tetap melakukan pelayanan dengan maksimal.
Disebutkan Edwin, mengenai pendampingan pihaknya melakukan pendataan lapangan. Jika ditemukan ODP maka akan dilakukan observasi kemudian pendampingan dan edukasi keluarga sehingga keluarga dapat lebih tenang dan tidak cemas.
"Kita bersama lembaga masyarakat juga turut mengedukasi masyarakat untuk tetap tinggal di rumah dan menjaga pola hidup sehat. Prinsipnya jangan cemas, ragu dan panik," Edwin menandaskan.
Advertisement