Sukses

Kabar Baik, Solo Bebas Pasien Positif Corona Covid-19

Pemerintah Kota Solo mengumumkan jumlah pasien positif corona Covid-19 di Solo saat ini nihil setelah seorang pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang.

Liputan6.com, Solo - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan bahwa sudah tidak ada warganya yang menjadi pasien positif corona Covid-19. Kabar baik tersebut diharapkan tidak membuat masyarakat terlena, pasalnya ancaman virus tersebut masih ada.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Wabah Covid-19 Solo, Ahyani membenarkan jumlah pasien positif Covid-19 di Solo saat ini nihil. Dengan hasil tersebut setidaknya memberikan gambaran kepada masyarakat untuk tidak pesimis dalam menghadapi wabah virus tersebut.

"Kota Solo sudah zero positif menjadi berita baik dan itu menjadi motivasi bagi kita bahwa yang namanya virus itu bisa dikendalikan, dihindari dan diberantas ke depannya," kata dia kepada Liputan6.com di Balai Kota Solo, Rabu, 1 April 2020.

Ahyani menjelaskan meskipun jumlah pasien positif Covid-19 menunjukkan penurunan yang cukup signifkan tapi untuk jumlah ODP dan PDP mengalami penambahan yang tidak begitu besar. Ia pun berharap perkembangan itu bisa segera dikendalikan.

"Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) hari ini jumlahnya dari 29 orang bertambah menjadi 32 orang. Sedangkan ODP ada penambahan dari 221 orang menjadi 232 pada siang tadi, jadi ada penambahan 11 orang," sebutnya.

Simak Video Pilihan Berikut:

2 dari 3 halaman

Jaga Physical DIstancing

Ahyani berharap jumlah tersebut ke depannya tidak akan bertambah lagi. Untuk itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan physical distancing dengan orang-orang di sekitarnya. Selain itu, juga untuk menerapkan perlikau hidup bersih dan sehat.

"Tidak perlu keluar rumah kalau memang tidak begitu penting. Karena kalau tetap berada di rumah dan berperilaku hidup bersih dan sehat di rumah, insyaallah virus di luar itu tidak punya media untuk penularan," jelasnya.

Ahyani menungkapkan awal mula pasien positif Covid-19 muncul di Solo berawal dari klaster Bogor. Ada dua warga Solo peserta seminar antiriba di Bogor yang terpapar positif virus corona Covid-19.

"Memang dulunya yang spreader dari Bogor itu. Ada dua pasien dari Kadipiro dan Semanggi. Terus istrinya yang Kadipiro itu tinggal di Mojosongo ikut terjangkit karena kontak dekat," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pasien Positif

Bahkan, warga yang tinggal di sekitar kediaman pasangan suami istri itu ikut terjangkit. Alhasil, warga di kawasan kediaman pasien itu di Mojosongo menjadi ODP dan harus dilakukan karantina mandiri. "Nah, kebetulan yang istri itu sering mobile jadi harus dirawat di rumah sakit sebagai PDP dan hasilnya positif," ujarnya.

Hanya saja setelah mendapatkan perawatan, sang istri berhasil sembuh, sedangkan sang suami meninggal dunia.

 "Ketika sembuh pun dari dokter dan tim pemerintah itu kita keep dulu (pasien) jangan keluar dulu. Setelah swab tes lanjutan dan hasilnya negatif baru boleh dipulangkan ke rumah," ujarnya.

Dia menyebutkan jumlah pasien yang positif yang dirawat di RS Moewardi Solo itu sebelumnya berjumlah 7 orang. Dari jumlah itu sebanyak 3 pasien itu merupakan penduduk Solo. Sedangkan, sisanya dari luar Solo. Saat ini, pasien positif sudah tidak ada yang dirawat di RS Moewardi.

"Untuk Solo yang meninggal dua pasien dan yang satu sembuh," ujarnya.