Sukses

Kasus Positif dan PDP Terkait Corona COVID-19 di Sumut Meningkat

Jumlah kasus positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus Corona COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan.

Liputan6.com, Medan Jumlah kasus positif dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait virus Corona COVID-19 di Sumatera Utara (Sumut) meningkat. Sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) mengalami penurunan.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Mayor Kes dr Whiko Irwan mengatakan, jika sebelumnya kasus positif virus Corona COVID-19 di Sumut pada Kamis, 2 April 2020, berjumlah 30, saat ini 36.

"Terkofirmasi positif COVID-19 di Sumut 36. Dari jumlah ini, 11 hasil rapid test," kata Whiko, dalam konferensi pers live streaming melalui kanal YouTube, Jumat (3/4/2020).

Sementara untuk PDP di Sumut mengalami peningkatan menjadi 95 dari sebelumnya 84. Terjadi penambahan sebanyak 11 orang. Untuk Orang Dalam Pemantuan (ODP) di Sumut saat ini 2.969, turun dibanding hari sebelumnya 3.338.

"PDP di Sumut per hari ini meningkat 11,5 persen dan ODP turun 12,4 persen," ujarnya.

Diungkapkan Whiko, peningkatan kasus positif dan PDP serta penurunan ODP terkait virus Corona COVID-19 di Sumut dipengaruhi oleh dua hal, yaitu upaya pencegahan upaya menghindari keramaian.

"Partipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar Sumatera Utara bisa menekan penyebaran COVID-19," ungkapnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Data Nasional

Sebelumnya Pemerintah Indonesia melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 22 orang, sehingga total menjadi 134.

Sementara itu penambahan kasus positif bertambah sebanyak 196, sehingga total menjadi 1.986 dan jumlah yang meninggal dunia bertambah 11, sehingga total mencapai 181. DKI Jakarta masih jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak, 971 jiwa.

Setelah DKI Jakarta, ada Banten dengan 170 pasien positif, Jawa Barat dengan 225 pasien, Jawa Timur dengan 155 pasien, Jawa Tengah 114 pasien. Data penambahan didapatkan melalui pemeriksaan melalui laboratorium yang dilakukan pemerintah setelah memeriksa 7.924 spesimen Corona COVID-19 dari 32 Provinsi, termasuk di dalamnya 120 kabupaten/kota.

Permiksaan spesimen sekaligus menjadi salah satu kunci di dalam pemutusan rantai penularan covid-19 dengan menemukan kasus baru di tengah masyarakat, sehingga pemerintah dapat melakukan pencegahan secara maksimal.

Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, salah satu kunci dalam pemutusan rantai penyebaran adalah menemukan kasus-kasus baru, dan menemukan kasus positif yang masih berada di tengah-tengah masyarakat.

"Sehingga kita berharap bisa kemudian memutuskan, dan bisa melakukan pencegahan dengan cara yang maksimal. Kita memperbanyak lagi fasilitas penguji untuk pemeriksaan COVID-19," terang Yurianto.