Liputan6.com, Yogyakarta - Kabar di beberapa daerah yang menolak jenazah pasien Covid – 19 membuat Pemda DIY mempersiapkan lahan pemakaman pasien Covid-19. Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Administrasi Umum, Drs. Sigit Sapto Rahardjo berharap kondisi tersebut tidak terjadi di Yogyakarta.
“Kita menyiapkan dan menyediakan sendiri untuk pemakaman,” ujarnya usai teleconference dengan Kemendagri, di Gedhong Pracimosono, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta Jumat (03/04).
Sigit mengatakan, penyiapan lahan untuk pemakaman pasien Covid–19 ini karena warga menganggap jenazah itu bisa menularkan Virus Corona. Padahal jika pemakaman jenazah suspect Covid-19 sesuai protokol akan meminimalisir penularan.
Advertisement
Baca Juga
"Antisipasi kalau masyarakat tidak menerima. Kita siap," katanya.
Jenazah pasien Corona apabila telah terbungkus plastik secara rapat dan dimasukkan peti tidak akan membahayakan orang lain. Hal tersebut karena ukuran virus sangat kecil dan plastik akan menahan virus untuk tidak menyebar di udara.
"Jenazah harus segera dikebumikan maksimal empat jam setelah dinyatakan meninggal. Selain itu pemakaman harus dilakukan oleh petugas khusus yang ber-APD lengkap. Pengantar jenazah dibatasi, sehingga tidak terjadi kerumunan yang justru mengakibatkan potensi penularan makin tinggi," katanya.
Sigit mengatakan, masyarakat harus tetap waspada namun jangan panik dalam mengatasi jenazah pasien virus Corona. Untuk mengantisipasinya, pemda telah menyiapkan lahan di beberapa wilayah.
“Kabupaten Sleman dan Bantul sudah menyediakan lahan pemakaman pasien Covid-19 beberapa hektar. Namun untuk Gunung Kidul dan Kulon Progo masih kita koordinasikan lagi nanti,” jelas Sigit.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.