Sukses

Baru Diresmikan, RSUD Pandega Pangandaran Sedia Ruang Isolasi Covid-19

Kabupaten Pangandaran kini resmi memiliki Rumah Sakit yang dikelola pemerintah.

Liputan6.com, Bandung - Kabupaten Pangandaran kini resmi memiliki Rumah Sakit yang dikelola pemerintah. Bahkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang diberi nama Pandega ini sudah dilengkapi enam ruang isolasi untuk menampung pasien yang terjangkit virus Corona (Covid-19).

Peresmian RSUD Pandega sendiri dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, melalui video conference dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Sabtu (4/4/2020). 

Emil, sapaan akrabnya, meminta agar Pemkab Pangandaran menyiapkan RSUD Pandega dalam menghadapi puncak pandemi yang diprediksi para ahli akan terjadi April-Mei 2020 ini. Secara khusus ia juga minta pengelola menyediakan satu lantai khusus untuk merawat pasien Covid-19.

“Segera manfaatkan rumah sakit itu dalam kondisi ini. Saya lihat rumah sakitnya bagus sekali. Sekarang konversi saja jadi RS Covid-19 dulu. Tolong segera gunakan, siapkan satu lantai minimal untuk Covid-19,” kata Emil.

Sementara itu, Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, RSUD Pandega  dibangun selama dua tahun dan menghabiskan dana sekitar Rp400 miliar dari APBD kabupaten dan provinsi. 

Kehadiran RSUD Pandega menurutnya sangat memudahkan warga Pangandaran mengakses pelayanan kesehatan. Selama ini, warga Pangandaran lebih memilih berobat ke rumah sakit di Banyumas dan Purwokerto, Jawa Tengah karena jaraknya lebih dekat.

Sementara rumah sakit terdekat di Jabar ada di Kota Banjar berjarak 67 kilometer, dan Kabupaten Ciamis berjarak 93 kilometer. 

“Di sini kebanyakan (warga) berobat ke Jawa Tengah, ke Banyumas dan Purwokerto. Mudah-mudahan sekarang dengan dioperasikan rumah sakit ini akan menjadi fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat Pangandaran,” kata Jeje. 

RSUD Pandega Pangandaran memiliki 170 tempat tidur perawatan, layanan fisioterapi, persalinan, perawatan anak, PCU, poliklinik, hingga gudang farmasi.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Kirim 5 Ribu Alat Rapid Test

Selain itu, Pemprov Jabar akan mengirim sebanyak 5.000 alat rapid diagnostic test (RDT) Covid-19 ke Kabupaten Pangandaran. Hal itu bertujuan agar Pemkab Pangandaran menggelar tes massif dan memetakan persebaran Corona guna memutus mata rantai penyebaran.

"Lima ribu alat ya Pak, tapi bertahap karena sesuai dengan kedatangan barang. Saya kasih 5.000 alat tes, bapak bikin skenario dan list-nya. Pokoknya, target Pangandaran akan ketemu petanya itu dengan 5.000 tes. Setelah itu langsung blokade, (buat) klaster kalau ada," kata Emil kepada Jeje.

Emil menjelaskan, lewat tes massif lah peta persebaran Covid-19 akan terdeteksi. Dengan begitu, Pemkab Pangandaran dapat mengambil keputusan yang tepat dan terukur guna mencegah penyebaran Corona.

"Semakin banyak dites, potensi ditemukannya itu semakin ada. Lebih baik kita menghadapi berita buruk, tapi nyata adanya supaya kita bisa melakukan tindakan, ketimbang mengira-ngira seolah-olah kita tidak ada kasus padahal virusnya sudah beredar," ujarnya.

Emil juga meminta Pemkab Pangandaran untuk proaktif dalam menanggulangi, mengedukasi dan melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di daerahnya.