Liputan6.com, Yogyakarta - Kualitas udara di Kota Yogyakarta pun berubah selama pandemi Corona Covid-19. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kota Yogyakarta bikin tersenyum siapa pun yang melihatnya.
Pantauan per 5 April 2020 pukul 15.00 WIB menunjukkan seluruh indikator pengukuran kualitas udara di bawah baku mutu. Warna hijau yang berarti kualitas udara dalam keadaan baik pun tampak di seluruh parameter pengukuran.
Parameter yang menjadi ukuran di Yogyakarta, meliputi, PM 10 dengan skor 16,SO2 dengan skor 1, CO dengan skor 43, O3 dengan skor 12, dan tidak ada NO2.
Advertisement
Baca Juga
ISPU memiliki lima parameter yang ditampilkan dalam warna, yakni baik berwarna hijau dengan skor 0 sampai 50, sedang berwarna biru dengan skor 51 sampai 100, tidak sehat berwarna kuning dengan skor 101 sampai 199, sangat tidak sehat berwarna merah dengan skor 200 sampai 299, dan berbahaya berwarna hitam dengan skor lebih dari 300.
"Kualitas udara di Yogyakarta selama ini ditentukan dari kendaraan, sumber pencemar berasal dari kendaraan atau sumber bergerak karena di Kota Yogyakarta tidak ada pabrik besar," ujar Suyana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Senin (6/4/2020).
Alat pengukuran kualitas udara yang digunakan DLH Kota Yogyakarta adalah IQMS. Alat ini terpasang di kantor dinas dan bisa untuk mengukur kualitas udara dalam radius dua kilometer tergantung dari arah angin.
Menurut Suyana, hasil pengukuran ini sudah bisa mewakili kualitas udara di Yogyakarta secara umum sebab lokasi kantor pun sekitar balai kota. Sebelum social distancing diberlakukan, kualitas udara di Yogyakarta juga cenderung baik. Artinya, tidak pernah menunjukkan parameter lebih dari sedang.
"Kalau long weekend dan banyak bus wisata masuk Yogyakarta baru sedikit mempengaruhi kualitas udara di Yogyakarta tetapi tidak terlalu signifikan, biasanya hanya dua warna yang muncul, baik atau sedang,” ucapnya.