Liputan6.com, Blora - Masyarakat Kabupaten Blora, Jawa Tengah, yang merantau di luar kota terus berdatangan ke kampung halaman akibat pandemi corona Covid-19. Mereka merasa lebih aman ketimbang harus bertahan hidup di perantauan.
Bupati Blora, Djoko Nugroho mengatakan, perantau yang mudik sejauh ini sudah menembus angka belasan ribu orang, seiring kota di berbagai daerah di Indonesia sudah masuk dalam daftar zona merah wabah corona Covid-19.
Baca Juga
Nugroho juga mengatakan, kedatangan puluhan tentu membawa potensi besar penularan virus corona, jika masyarakat tidak waspada dan tidak menjaga jarak.
Advertisement
"Hingga hari ini jumlah pemudik di Kabupaten Blora dari berbagai kota dan daerah di tanah air berjumlah 12.860 orang," jelas Kokok sapaan akrab Djoko Nugroho, Minggu (5/4/2020).
Saat update data terkini Covid-19 di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blora, pihaknya juga membeberkan, saat ini belum ada warga Blora yang terkonfirmasi positif terjangkit virus tersebut.
"Blora masih aman, masih nihil Covid-19, tidak ada warga yang terkonfirmasi positif tertular virus corona," jelasnya.
Meski demikian, lanjut dia, kewaspadaan harus terus dilakukan karena data orang dalam pemantauan (ODP) telah tercatat mencapai 469 orang, seiring dengan bertambahnya perantau yang datang.
Kokok mengungkapkan, tidak akan pernah lelah mengajak seluruh masyarakat Blora untuk terus melaksanakan protokol kesehatan, patuh pada anjuran pemerintah dengan menjaga kesehatan.
"Bila dalam waktu itu ada gejala panas, flu dan lainnya bisa segera lapor atau periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” katanya.
Di sisi lain, Fitri Purwaningsih selaku Kasi Pemerintahan di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, menginformasikan bahwa setiap harinya warga ditempatnya yang merantau di luar daerah ada yang balik kampung.
Artinya, jumlah perantau dari berbagai penjuru kota dan daerah di tanah air yang disampaikan Bupati Blora bisa jadi belum menembus angka final alias dan akan terus bertambah.
"Tiap hari laporan dari pihak RT ada sekitar 5 hingga 10 warga perantauan yang baling kampung dari luar kota," katanya.
"Warga diminta isolasi mandiri di rumah masing-masing, kalau ada keluhan diminta segera menghubungi pihak Puskesmas," Fitri menambahkan.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.