Sukses

Tekad Korona, Anggota DPRD Palu Sumbangkan Gaji untuk Buat 5.000 Masker

Mutmainah Korona, seorang Anggota DPRD Kota Palu mendonasikan gajinya untuk membuat masker yang akan dibagi kepada para relawan dan warga yang rentan, serta kesulitan mendapat masker.

Liputan6.com, Palu - Di tengah kehawatiran penyebaran Corona Covid-19 dan keterbatasan APD sederhana seperti masker, Mutmainah Korona, seorang Anggota DPRD Kota Palu mendonasikan gajinya untuk membuat masker yang akan dibagi kepada para relawan dan warga yang rentan, serta kesulitan mendapat masker.

Bersamaan dengan Corona Covid-19 yang tengah menjadi pandemi, kebutuhan pelindung diri sederhana seperti masker meningkat tajam karena menjadi buruan semua orang. Di pasar, barang itu menjadi langka, kalaupun ada harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat.

Alhasil, golongan rentan seperti penyintas bencana yang masih hidup di hunian sementara, atau mereka yang harus tetap kerja di luar rumah, sulit mendapat barang wajib untuk mencegah penyebaran virus itu.

Mutmainah Korona adalah salah satu dari sedikit orang yang peduli dengan kondisi itu. Dia memilih menyumbangkan gajinya sebagai anggota DPRD Kota Palu untuk turut menyediakan masker bagi kalangan rentan. Perempuan itu bertekad menyediakan 5.000 masker untuk dibagi-bagi gratis.

"Meski tidak seberapa, saya berharap langkah ini dapat bermanfaat untuk banyak orang," ungkapnya saat mendampingi penjahit pesanannya, Selasa (7/4/2020).

Tidak hanya akan dibagi gratis untuk warga, Ketua Komisi I DPRD Palu itu juga berencana membagikan masker tersebut untuk paramedis yang tengah berjuang menanggulangi wabah Covid-19 di Palu. Harapnya, dia bisa membuat lebih banyak masker untuk membantu upaya pemerintah di tengah segala keterbatasan itu.

Simak video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Membangkitkan Ekonomi Warga

Tidak sekadar membantu penyediaan masker bagi warga yang rentan, upaya perempuan yang akrab dengan panggilan 'Neng' itu sejatinya juga bagian dari membantu usaha jahit rumahan warga untuk bertahan dari situasi yang serba lesu, pun perekonomian.

Hingga saat ini, untuk mengerjakan pesanan 5.000 masker itu, tiga usaha jahit rumahan di Kelurahan Tawaeli, Kecamatan Palu Utara terlibat dalam pengerjaannya. Di setiap usaha jahit itu, 3 sampai 4 warga turut mengerjakan dengan peran masing-masing; menjahit, memotong kain, menyetrika, dan membungkus. Warga mengaku dengan pesanan itu bisa sedikit mengatasi masalah ekonomi di tengah sepinya pesanan.

"Bersyukurlah, Alhamdulillah bisa meringankan biaya hidup saat ini," ungkapan syukur Mama Ria, seorang penjahit, Selasa (7/4/2020).

Mengenai keberlangsungan ekonomi warga di saat kekhawatiran pandemi Covid-19, Neng berharap pemerintah baik pusat maupun daerah tidak mengabaikan nasib usaha-usaha kecil warga. Harapan yang sama juga untuk orang-orang yang memiliki kelebihan secara ekonomi.

"Ini cara sederhana untuk bisa saling membantu. Saya berharap mereka (usaha kecil warga) tidak terabaikan," Mutmainah Korona berharap.