Sukses

Curahan Hati Peternak Ayam di Tengah Pandemi COVID-19

Di tengah pandemi virus Corona COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sejumlah sektor ekonomi terdampak. Tidak hanya pada sektor ekonomi makro, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi mikro.

Liputan6.com, Medan Di tengah pandemi virus Corona COVID-19 yang melanda berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia, sejumlah sektor ekonomi terdampak. Tidak hanya pada sektor ekonomi makro, tetapi juga berdampak pada sektor ekonomi mikro.

Seperti yang dialami oleh peternak ayam di Sumatera Utara (Sumut). Sejak virus Corona COVID-19 masuk ke Sumut, harga jual ayam dari peternak ke pasar mengalami penurunan. Hal ini dirasakan peternak ayam di Desa Ujung Rambung, Kecamatan Pantai Cermin, Serdang Bedagai.

Seorang peternak ayam di Desa Ujung Rambung, Muslim mengatakan, dirinya terus merugi sejak tiga minggu terakhir. Peternak ayam merugi karena harga jual lebih tinggi dari pada harga produksi.

"Harga jual jauh dari harga produksi," kata Muslim, Jumat (10/4/2020).

Dijelaskannya, saat ini ongkos produksi di peternakan ayam mencapai Rp 17.000. Sementara harga jual mayoritas ayam di Sumut Rp 10.000. Dengan kata lain, peternak merugi Rp 7.000 per kilogram.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Terancam Gulung Tikar

Selain ongkos produksi mencapai Rp 17.000, harga pakan juga melonjak naik disebabkan harga bahan baku yang mahal. Sebelum virus Corona COVID-19 harga jual ayam Rp 18.000 hingga Rp 20.000.

"Sejak adanya virus corona, penjualan drastis menurun. Kalau ini berkelanjutan, maka peternak akan gulung tikar," jelasnya.

Kepada pemerintah, Muslim berharap untuk memperhatikan dan membahas dampak penurunan harga jual ayam dari peternak ke pasar. Pihaknya juga berharap kepada pemerintah untuk duduk bersama dengan para peternak.

"Tujuannya menentukan harga pasar. Walaupun rugi, tidak terlalu besar. Jangan terlalu jauh dengan ongkos produksi," tandasnya.