Liputan6.com, Aceh - Dua kejadian bencana alam telah merusak sejumlah fasilitas pribadi serta sarana umum di Aceh dalam pekan ini. Angin telah memorakporandakan dua rumah milik warga di Aceh Singkil, sementara di Aceh Barat, jalanan tertutup oleh pasir dan tanggul-tanggul penghalang rusak karena gelombang pasang.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa itu terjadi secara berurutan. Untuk rumah yang rusak karena angin kencang terjadi menjelang magrib pada Kamis (9/4/2020), yang diawali dengan hujan lebat, tepatnya di Gampong Si Anjo-Anjo Meriah, Kecamatan Gunung Meriah, Aceh.
Bencana di Aceh itu telah merusak rumah milik tiga orang warga setempat di mana dua rumah di antaranya mengalami rusak berat sementara satu lagi rusak ringan di mana hujan dan angin kencang masih terus berlangsung selama beberapa saat setelah kejadian.
Otoritas setempat tidak menjelaskan apakah ketiganya masih tinggal di tempat semula atau terpaksa mengungsi ke rumah sanak famili atau kerabat.
"Korban terdampak yaitu, Sutrisno, rumah rusak berat, Zakaria, rusak berat, dan Cipto, rusak ringan," sebut Staf Pusat Data dan Informasi, Haslinda Juwita, dalam keterangannya diterima Liputan6.com, Jumat (10/04/2020).
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Gelombang Pasang
Sementara itu, empat desa yang berada di sepanjang pantai kawasan pesisir Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat dihantam oleh gelombang pasang pada Rabu (8/4/2020). Tepatnya, Gampong Suak Indrapuri, Pasir, Ujung Kalak, dan Suak Ribee.
Gelombang telah merusak konstruksi yang dipasang untuk meminimalisasi debit air laut berupa tanggul dan cincin sumur, termasuk juga garis bibir pantai sepanjang 1,7 kilometer. Selain itu, gelombang pasang telah menyebabkan badan jalan tertutup oleh pasir sepanjang lebih kurang 100 meter.
"Kondisi terakhir, jalan Diponegoro tertutup pasir tebal, tanggul roboh sepanjang lebih kurang 1.33 meter, sepanjang pantai Gampong Suak Ribee sudah terkikis lebih kurang 500 meter," terang Haslinda.
Advertisement