Sukses

Masyarakat Ujung Tombak Pemutus Rantai Penularan Corona COVID-19

Kepatuhan masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah dengan berdiam diri di rumah, menjaga jarak, tidak berkerumun, rajin cuci tangan dan menggunakan masker, menjadi faktor penting untuk memutus peularan virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Medan Kepatuhan masyarakat untuk mengikuti imbauan pemerintah dengan berdiam diri di rumah, menjaga jarak, tidak berkerumun, rajin cuci tangan dan menggunakan masker, menjadi faktor penting untuk memutus peularan virus Corona COVID-19.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Sumut, Aris Yudhariansyah mengatakan, masyarakat merupakan ujung tombak untuk memutus rantai penularan virus Corona COVID-19.

"Saya ingatkan sekali lagi, jaga jarak, jangan berdekatan, hindari tempat berkumpul yang padat. Lebih aman di rumah," kata Aris, Sabtu (11/4/2020).

Diungkapkan Aris, untuk mengurangi kecemasan atau gangguan psikologis akibat pandemi virus Corona OVID-19, masyarakat dianjurkan melakukan relaksasi berpikir positif dan berbicara pada orang yang dapat dipercaya.

"Kemudian susunlah rencana aktivitas dan kegiatan harian selama bekerja dari rumah," ujarnya.

Jika harus menjalankan karantina di rumah, sebaiknya mengikuti standar operasional prosedur serta menjaga pola hidup sehat, seperti makan makanan dengan gizi seimbang, istirahat yang cukup dan gerakan fisik yang disesuaikan.

"Hindari konsumsi tembakau, alkohol atau obat-obatan lain untuk mengatasi perasaan sedih, marah atau stres yang dirasakan," ucapnya.

 

Saksikan juga video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Saran Kepada Masyarakat

Aris juga menyarankan, jika merasa tidak sanggup mengatasi sendiri, dapat menghubungi tenaga sosial ataupun orang yang dapat dipercaya seperti tokoh agama maupun masyarakat. Jika diperlukan, rujuk ke fasilitas kesehatan untuk mencari pertolongan masalah kesehatan psikologis.

Selain itu, kurangi waktu menonton atau mendengarkan berita yang meresahkan mengenai virus Corona COVID-19. Dapatkan fakta-fakta yang tepat tentang penyakit dan risiko yang diderita serta cara pencegahanya melalui sumber terpercaya.

"Sebagai sumber informasi seperti situs web WHO, Kemenkes, atau Pemerintah Provinsi," sarannya.

Kemudian, sebaiknya anak-anak tidak terpisah dari keluarga. Kecuali untuk alasan pengobatan dan pencegahan penularan. Jika terpaksa dilakukan, harus ada alternatif yang aman dan meyakinkan.

"Kontak dengan keluarga harus tetap terjaga dan memastikan tetap berjalannya langkah pengasuhan dan perlindungan anak," sebutnya.

Aris juga mengajak masyarakat agar memberikan semangat dan doa kepada para tenaga kesehatan yang bertugas menangani pasien virus Corona COVID-19. Apalagi hingga tanggal 9 April 2020, sudah ada 19 dokter dan 10 perawat yang gugur saat menjalankan tugasnya.

"Marilah kita berikan doa dan dukungan kepada para dokter dan para perawat, agar tetap sehat dan kuat dalam melaksanakan tugas," tandasnya.