Sukses

Paskah Senyap di Gereja, Paskah Meriah di Rumah Umat

Kemeriahan, dan sukacita mewarnai setiap peringatannya. Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi pada Minggu Paskah, (12/04/2020).

Liputan6.com, Manado Paskah bagi umat Kristen diyakini sebagai perayaan kemenangan iman karena kebangkitan Yesus Kristus. Kemeriahan, dan sukacita mewarnai setiap peringatannya. Namun tidak demikian halnya dengan yang terjadi pada Minggu Paskah, (12/04/2020).

Minggu pagi yang senyap, meski matahari cerah menyinari. Pintu gedung Gereja Katedral Hati Tersuci Maria Manado terkunci rapat. Juga pintu gerbang masuk. Tak nampak seorang pun umat di gereja yang terletak di Jalan Sam Ratulangi Manado itu. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, gereja ini tak mampu menampung ribuan umat, penuh kemeriahan merayakan Minggu Paskah.

“Tidak ada misa Minggu Paskah pagi ini. Perayaan ekaristi yang dipimpin Uskup Manado disiarkan melalui live streaming di Gereja Santu Josep Manado,” demikian penyampaian Komisi Komunikasi Sosial (Komsos) Keuskupan Manado.

Tak hanya di Manado. Di Kabupaten Minahasa juga terlihat pemandangan yang sama. Gereja Katolik Santu Fransiskus Xaverius Pineleng tampak sepi. Padahal Gereja yang berdekatan sekolah calon pastor yaitu Seminari Tinggi Pineleng ini biasanya penuh sesak dengan umat yang mengikuti misa.

“Umat mengikuti misa di rumah masing-masing melalui fasilitas live streaming,” ujar tokoh umat Katolik Pineleng, Simon Making.

Situasi yang sama juga tampak di Kota Tomohon. Di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Kolongan tak ada aktifitas umat setempat. Gereja tertua yang dibangun awal abad ke-20 ini tampak lengang.

Ya, pandemi Covid-19 telah membuat Minggu Paskah yang dirayakan di pagi hari menjadi senyap. Kebijakan menggelar misa tanpa kehadiran umat ini diambil Uskup Manado Mgr Benediktus Untu untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak juga video pilihan berikut: