Sukses

Sempat Kejang, Pria Paruh Baya Tewas di Pinggir Jalan Jebres Solo

Proses evakuasi pria Karanganyar meninggal di jalanan Jebres, Solo, dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, dan Dokkes.

Solo - Seorang pria warga Demangan Baru, Tegal Gede, Karanganyar, berinisial SP (51) ditemukan meninggal dunia di pinggir jalan kawasan Jebres, Solo, Senin (13/4/2020).

Pria malang dari Karanganyar itu ditemukan dalam kondisi meninggal tergeletak di pinggir jalan AR Hakim, Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo. Jenazah pria Karanganyar itu ditemukan oleh warga setempat.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, korban yang merupakan pria Karanganyar itu mengendarai sepeda motor. Dia membawa sayur dan buah-buahan dalam jumlah banyak.

Korban diperkirakan baru saja berbelanja di Pasar Legi. Saat melintas di Jl AR Hakim, Jebres, korban kelelahan lalu sempat menepi ke pinggir jalan. Selang beberapa saat, lelaki warga Karanganyar itu terjatuh lalu tergeletak dan akhirnya meninggal dunia di Jl AR Hakim Jebres, Solo.

Korban diduga meninggal dunia akibat serangan jantung. Kapolsek Jebres, Kompol Juliana, mengatakan semula warga mengetahui korban dalam posisi tergeletak di pinggir jalan.

Warga mengira korban menderita sakit epilepsi karena sempat kejang-kejang sebelum meninggal dunia. Hal itu membuat warga ketakutan dan tidak berani mendekati korban.

Warga lantas melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian yang langsung menuju ke lokasi. Pria Karanganyar itu lantas dibawa ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis.

"Para warga yang tidak berani mendekat ke jenazah langsung melaporkan kepada kepolisian. Kami yang menerima laporan ada warga meninggal dunia langsung menuju lokasi. Saat ini korban dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan medis," ujar Kompol Juliana mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Andy Rifai, kepada Solopos.com.

Ia menambahkan proses evakuasi pria Karanganyar meninggal di jalanan Jebres, Solo, dilakukan oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), PMI, dan Dokkes. Proses evakuasi korban dilakukan sesuai prosedur, yakni petugas memakai alat pelindung diri (APD).

 

Baca berita menarik lainnya di Solopos.com.

Simak juga video pilihan berikut ini: