Sukses

Cerita Baik Corona, Uluran Pelindung dari yang Sedang Terkurung

Ketimbang menunggu bantuan alat pelindung di tengah krisis sediaan, para wabin di lapas tersebut bahu-membahu membuat masker untuk penghuni lapas dan untuk mereka yang membutuhkan di luar.

Liputan6.com, Ampana Berada di dalam kurungan penjara tidak membuat warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Ampana, Kabupaten Tojo Unauna berdiam diri di tengah pandemi wabah Corona Covid-19. Ketimbang menunggu bantuan alat pelindung di tengah krisis sediaan, para wabin di lapas tersebut bahu-membahu membuat masker untuk penghuni lapas dan untuk mereka yang membutuhkan di luar.

Bersama wabah Covid-19 yang merebak, ketakutan dan kekhawatiran terhadap paparan virus itu juga menembus tebal dinding-dinding penjara, menambah derita para napi dan tahanan. Hal yang juga dirasakan Warga Binaan (wabin) di lapas Kota Ampana di Kabupaten Tojo Unauna.

Sudah tiga hari sejak Minggu (12/4/2020) beberapa dari wabin itu menyibukkan diri membuat masker yang akan mereka bagikan untuk para penghuni lapas, termasuk pegawai dan sipir penjara. Mereka yang terlibat dalam pembuatan masker adalah para wabin yang memiliki keahlian jahit menjahit. Keahlian yang kini begitu bermanfaat di tengah kelangkaan masker pasaran.

“Ada lima wabin yang terlibat membuat masker. Mereka punya keahlian dan peran masing-masing untuk membuat masker kain itu. kebetulan di lapas Ampana kami punya peralatan jahit,” Kata Kepala Lapas Klas II B Kota Ampana, Gunawan, Selasa (14/4/2020).

Gunawan bercerita, para wabin itu awalnya hanya ingin membuat sebanyak 258 masker sesuai dengan jumlah penghuni lapas ditambah sipir dan pegawai. Namun kini sejak kelangkaan masker di Kota Ampana terjadi, para wabin itu juga mengerjakan pesanan yang datang untuk kebutuhan pihak lain di luar lapas.

Tingginya kebutuhan itu juga membuat saban harinya jerih upaya para wabin tersebut bisa memproduksi 250 sampai 300 masker hanya dengan menggunakan 2 mesin jahit dan 1 mesin obras.

“Sekarang teman-teman wabin juga mengerjakan 500 masker pesanan dari luar. Alhamdulillah mereka bisa berkontribusi untuk pencegahan Covid-19 di luar sana,” tutur Gunawan lagi.

Hanya saja Gunawan juga berharap ada bantuan bahan kain untuk memenuhi pesanan. Sebab saat ini sediaan bahan telah menipis, bahkan langka di pasaran.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

2 dari 2 halaman

Jadi Bekal Keahlian Kala Bebas Nanti

Sebenarnya jika sediaan bahan tidak jadi kendala, pihak lapas dan wabin malah berencana pula membuat Alat Pengaman Diri (APD) medis untuk tenaga kesehatan di Ampana. Pengerjaan masker itu juga sebenarnya untuk mematangkan keahlian yang telah dimiliki beberapa wabin itu, selain juga sebagai kontribusi wabin terhadap kelangkaan APD sederhana itu.  

Keahlian menjahit itu menurut pihak Lapas Klas II B Ampana juga akan diberikan ke warga binaan lainnya sebagai bekal hidup mereka nanti kala mendapat pembebasan. Untuk rencana itu Gunawan mengaku telah berkomunikasi dengan Balai Latihan Kerja (BLK) setempat untuk secara berkala membuat pelatihan bersertifikat agar keahlian para wabin itu bisa ternilai dan diakui.

“Mudah-mudahan wabah virus ini cepat berlalu supaya pelatihan bagi wabin yang sudah kami rencanakan bisa segera direalisasi,” Gunawan menambahkan.

Pelatihan yang diharapkan membuat para tahanan dan napi di Lapas Ampana menjadi berguna dan mandiri saat kembali ke masyarakat.

“Ini sebenarnya adalah modal besar bagi mereka. Agar nanti tidak terlalu bergantung pada orang lain saat bebas,” Harap Gunawan.