Liputan6.com, Ternate - Gempa bumi kembali mengguncang Ternate, Maluku Utara, pada Kamis pagi, 16 April 2020, pukul 06.03 WIT. Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 5,8. Guncangan gempa ini cukup kuat namun tidak berpotensi tsunami.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ternate, Kustoro Hariyatmoko menyebutkan, gempa bumi tersebut terletak di koordinat 1,13 Lintang Utara dan 126,69 Bujur Timur, atau tepatnya di laut pada jarak 85 km arah barat laut Ternate dengan kedalaman 13 km atau 39 km dari tenggara Pulau Mayau, wilayah Kota Ternate, Maluku Utara.
Advertisement
Baca Juga
Kustoro mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. “Hasil analisis gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar geser atau strike slip fault,” ujar Kustoro, di Ternate, pada Kamis pagi.
Kustoro mengemukakan, guncangan gempa bumi dirasakan oleh banyak warga di dalam rumah, jendela atau pintu berderak dan dinding berbunyi. Kondisi ini terjadi di wilayah Pulau Ternate, Mayau, dan Sofifi. Guncangan gempa ini juga dirasakan di Ibu, Galela, dan Manado dengan skala III MMI atau getaran dirasakan di dalam rumah seakan truk berlalu.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. Hasil pemodelan menunjukkan gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelas dia.
Dampak Gempa
Kustoro menambahkan, hingga Kamis, 16 April 2020, pukul 06.30 WIT, hasil monitoring di Ternate menunjukkan, adanya 1 kali aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.
Kepada masyarakat BMKG mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
“Juga periksa dan pastikan bangunan atau tempat tinggal apakah cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah,” katanya.
Advertisement