Semarang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mengatakan klaster Ijtima Dunia di Gowa, Sulawesi Selatan menjadi kelompok penularan virus corona (Covid-19) yang cukup besar di Jateng. Pasalnya, ada sekitar 1.500 warga Jateng mengikuti acara tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan peserta Ijtima Gowa terbanyak berasal dari Wonosobo. Hingga Jumat (17/4/2020) ada 11 kasus positif di Wonosobo, Jateng tersebut berasal dari klaster Ijtima Gowa.
Advertisement
Baca Juga
"Menurut informasi peserta dari Jateng cukup banyak. Data secara pasti jumlahnya kita tidak tahu. Tapi diperkirakan ada sekitar 1.500 orang dari Jateng. Laporan yang masuk dari Kabupaten Wonosobo itu ada 11 peserta yang diperiksa positif dengan PCR," jelas Yuli, sapan akrabnya dilansir Detik.com, Jumat (17/4/2020).
Ia meminta kepada masyarakat Jateng untuk melaporkan bila ada orang di sekitarnya menjadi peserta Ijtima Gowa yang menjadi klaster penularan Covid-19 ini.
"Jadi kalau ada informasi lain, segera laporkan pada kita," ucap Yuli, dilansir Solopos.com.
Klaster Ijtima Gowa di SolorayaDiberitakan Solopos.com sebelumnya, dua satu kasus terkonfirmasi positif virus corona di Karanganyar berasal dari klaster Ijtima Dunia Zona Asia 2020 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ratusan Peserta Ijtima Gowa dari Soloraya
Tercatat, ratusan warga Soloraya mengikuti Ijtima Dunia di Gowa itu. Di Sukoharjo ada 40 orang, Karanganyar 100-an orang, Wonogiri 61 orang, Sragen 142 orang, dan Klaten 13 orang.
Bahkan, ada warga Karanganyar yang berstatus PDP virus corona meninggal dunia juga berasal dari klaster Ijtima Gowa. Hal ini membuat Bupati Karanganyar Juliyatmono ingin melakukan rapid test kepada peserta acara Ijtima Dunia di Gowa tersebut.
“Kalau dilihat semua berasal dari klaster Gowa. Kami akan mengecek kembali semua peserta Ijtima di Gowa itu dengan rapid test yang sedang kami pesan. Kalau hasil rapid test positif akan kami lanjutkan dengan cek laboratorium dengan swab untuk mengetahui statusnya," katanya kepada Solopos.com di Kantor Kecamatan Colomadu, Minggu (12/4/2020).
Bukan hanya di Karanganyar, dua PDP di Klaten yang berasal dari klaster Ijtima Gowa juga meninggal dunia. Kedua warga tersebut berasal dari Kecamatan Wonosari dan Kecamatan Juwiring.
Simak beritas Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement