Semarang - Puluhan tenaga medis termasuk dokter RSUP dr Kariadi Semarang positif Covid-19 diduga tertular pasien yang menjalani operasi bedah namun tak teridentifikasi. Hal ini diperkuat banyaknya dokter bedah yang positif Covid-19, termasuk peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS).
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama RSUP dr Kariadi Semarang, dr Agus Suryanto, Sp.PD-KP, dalam keterangan pers via video conference, Jumat (17/4/2020). Dari hasil penulusuran, kata Agus, jumlah tenaga medis yang terpapar virus itu banyak berasal dari kalangan dokter bedah.
Â
Advertisement
Baca Juga
"Dari perkembangan di RS setelah telusur, terdapat beberapa peningkatan di beberapa locus. Pertama, locus dokter bedah. Salah satunya [kemungkinan] adalah terlambatnya identifikasi pasien Covid-19 itu dan disadari setelah operasi. Jadi ini bukan diduga pasien Covid-19," kata Agus, dilansir Solopos.com.
Dalam kesempatan itu, Agus juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan 46 dokter dan tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang yang tertular Covid-19. Menurutnya, jumlahnya bukan 46, melainkan 34 orang berdasarkan hasil pemeriksaan pada 14 April 2020.
"Kenapa 34? Jadi setelah kami telusur, ada 2 nama, ada keluarganya pasien yang ikut dalam satu pasien. Jadi yang benar adalah 34 pegawai yang positif saat pemeriksaan tanggal 14 [April].
Menurut Agus, sebagian besar tenaga medis termasuk dokter RSUP dr Kariadi Semarang yang tertular Covid-19 tersebut tidak menunjukkan gejala. Ada enam dokter spesialis yang terpapar, yaitu 6 dokter spesialis bedah syaraf, 1 dokter spesialis penyakit dalam, dan 1 dokter spesialis anak.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Klaster Pasien Bedah RSUP Kariadi Semarang
Selain para dokter bedah, ada 24 dokter dalam status PPDS atau pendidikan dokter spesialis. Yang paling besar, kata Agus, adalah para calon dokter spesialis bedah, yakni sebanyak 15 orang, yang terpapar virus corona.
Artinya, para dokter dan petugas medis RSUP dr Kariadi yang tertular justru bukan tenaga medis yang bertugas menangani pasien Covid-19.
"Yang mencolok adalah 15 PPDS bedah. Untuk [mendampingi] enam dokter [spesialis di atas] ada dua physioterapis, satu tenaga administrasi, dan satu tenaga perawat," ungkap Agus.
Di luar kasus tersebut, hingga saat ini ada dua pegawai RSUP dr Kariadi Semarang yang meninggal dunia. Satu orang di antaranya terkonfirmasi Covid-19, dan satu lainnya masih menunggu hasil pemeriksaan kedua (setelah negatif pada pemeriksaan pertama).
Jauh sebelum kasus dokter tertular, RSUP dr Kariadi Semarang memang menjadi rujukan bagi pasien Covid-19. Sejak Januari 2020 hingga April 2020, RSUP Kariadi telah merawat total 496 orang.
Perinciannya, 112 positif Covid-19 dan 313 pasien dalam pengawasan (PDP). Dari 313 PDP tersebut, 57 orang di antaranya merupakan pegawai RSUP Kariadi.
"Pasien sembuh 11 orang. Dari pegawai, 9 orang sembuh atau PCR negatif. Pasien meninggal 27 orang, 11 dari positif, 11 dari yang negatif, dan 5 menunggu hasil pemeriksaan," ujarnya.
Dapatkan berita menarik Solopos.com lainnya, di sini:
Advertisement