Sukses

Polisi Inspiratif, Bripda Irsan Habiskan Gaji Pertama untuk Warga Miskin

Polisi muda berpangkat Bripda ini menghabiskan gaji dan tunjangannya untuk dibagikan ke warga miskin.

Liputan6.com, Kupang- Apa yang dilakukan seorang polisi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) ini patut dicontoh. Polisi muda berpangkat Bripda ini menghabiskan gaji dan tunjangannya untuk dibagikan ke warga miskin.

Siapa polisi dermawan itu? Dia adalah Bripda Nikolaus Irsan Tapobali (19). Irsan merupakan polisi baru di Polda NTT yang baru dilantik pada 2 Maret 2020 lalu.

Warga RT 018, RW 008, Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang ini menggunakan gaji perdananya sebagai polisi sebesar Rp7.800.000 untuk membeli sembako. Paket sembako itu kemudian dibagi ke 20 keluarga miskin yang tersebar di Kelurahan Penfui.

Dibantu keluarganya, Irsan melakukan aksi kemanusiaan dengan mendatangi setiap rumah yang menjadi sasaran penyaluran bantuan, Jumat (17/4/2020). Setiap keluarga miskin, Irsan memberi paket sembako berupa, beras, telur, gula, minyak goreng hingga mie instant. Selain sembako, Irsan jug membagi masker bagi warga yang ia temui.

"Ini sebagai wujud syukur saya, karena, diusia yang masih muda, Tuhan telah memberi rahmat kepada saya sebagai anggota Polri," ujarnya.

Ia mengaku, selain keluarga, keberhasilan dia dalam seleksi anggota Polri, tak terlepas dari doa warga sekitar. Karena itu, sebagai ungkapan rasa syukurnya, ia menghabiskan gaji dan tunjangannya bagi warga yang hidup dalam kesulitan.

"Kita tahu, wabah covid-19 melumpuhkan seluruh sektor perekonomian. Warga yang selama ini hidup dalam kesulitan, pasti lebih sengsara. Memang tidak seberapa, tetapi semoga bantuan tulus saya ini bisa mengurangi beban hidup mereka," katanya.

Ibu kandung Bripda Nikolaus Irsan Tapobali, Maria Lusi (56) mengaku kaget saat Irsan mengutarakan niat baiknya menghabiskan gajinya untuk berbagi. Sejak kecil, menurut dia, Irsan dikenal sebagai sosok rendah hari seperti mendiang ayahnya, Daniel Tapobali yang telah banyak membantu orang.

"Awalnya, saya kaget, karena diusianya yang sangat muda, dia sudah berpikir melakukan hal baik. Saya berpikir, karena masih muda, pasti gajinya dia gunakan untuk senang-senang. Nianya itu saya langsung setujui, karena itu hal mulia," ungkapnya.

Sebagai orangtua, ia mengaku bangga atas niat baik anaknya. Ia berharap, aksi Irsan, bisa membawa inspirasi bagi anak muda lainnya.

"Gaji dan tunjangan ini terhitung dua bulan, Maret dan April, dengan total Rp.7.800.000. Dan, dia mau habiskan untuk belanja sembako dan dibagi ke mereka yang membutuhkan," tandasnya.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan, nenek Siti Abdulah (68) warga RT 016, RW 007, Kelurahan Penfui saat didatangi Bripda Irsan menangis terharu saat menerima paket sembako. Ia berpesan agar Bripda Irsan tetap menjadi polisi yang baik bagi semua orang.

"Terimakasih, semoga Tuhan memberkati niat muliamu. Jadilah polisi yang berbakti bagi negara dan sesama," ungkapnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

2 dari 2 halaman

Sisihkan Gaji Bangun Sekolah

Aksi mulia juga dilakukan anggota DPRD Malaka asal Partai Golkar, Jimi Ko’y. Ia menyisihkan gajinya untuk membangun gedung SMA di desa Laleten, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.

Niat baik ini termotovasi untuk mendekatkan akses pendidikan bagi warga dan membantu meringkan beban orang tua anak sekolah di wilayah perbatasan RI-Tomor Leste itu.

“Pendidikan adalah senjata untuk melawan kebodohan. Untuk itu, sebagai wakil rakyat wajib hukumnya membantu warga dengan cara mendekatkan akses pendidikan pada generasi muda,” ujar Jimi kepada wartawan, Jumat (17/4/2020).

Menurut dia, hal itu juga menjadi salah cara memotivasi warga untuk mendorong anak-anaknya masuk sekolah. Selain itu, upayanya membangun sekolah itu guba memutuskan mata rantai anak-anak putus sekolah akibat faktor ekonomik di wilayah tersebut.

“Sekolah itu diberi nama SMA MAHARANI. Sebelumnya saya sudah musyawarah bersama tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda. Dan, pada 9 April 2020 lalu, warga gotong-royong mulai melakukan pembangunan,” katanya.

“Imbauan pemerintah untuk jaga jarak tetap diikuti untuk terhindar dari Covid-19,” tambahnya.

Rencananya, ia juga akan berkoordinasi dengan pimpinan SMA Fajar Timur Malaka untuk menjadi sekolah induk. Terkait aturan teknis sebuah lembaga pendidikan, menurut dia, akan dipikirkan bersama secara kolektif dengan mempertimbangkan banyak sarjana guru di wilayah itu.

“SMA Maharani akan menjadi kelas jauh dari SMA Fajar Timur. Saya sedang melakukan pendekatan,” imbuhnya.

Sementara, Camat Weliman, Anselmus Nahak mengapresiasi niat baik anggota DPRD Malaka itu.

“Semangat wakil rakyat ini perlu ditiru, agar dunia pendidikan semakin bersinar di wilayah Malaka,” tandasnya.